Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
NasionalPeristiwa

700 Desa di Indonesia Siap Ekspor Produk Unggulan, Mendag Luncurkan Program “Desa BISA Ekspor”

185
×

700 Desa di Indonesia Siap Ekspor Produk Unggulan, Mendag Luncurkan Program “Desa BISA Ekspor”

Sebarkan artikel ini
Menteri Perdagangan mengungkapkan fakta menarik bahwa 700 desa di Indonesia telah siap mengekspor produknya melalui program Desa BISA Ekspor
Example 468x60

LBTV Media –  Menteri Perdagangan Budi Santoso mengumumkan capaian penting dalam pengembangan ekonomi desa di Indonesia.

Sebanyak 700 desa di seluruh nusantara kini dinyatakan siap untuk mengekspor produk unggulan mereka ke pasar internasional.

Example 300x600

Pengumuman ini disampaikan dalam acara pelepasan ekspor kakao fermentasi dari Jembrana, Bali, ke Prancis, pada Selasa (9/9/2025).

Inisiatif tersebut merupakan bagian dari program “Desa BISA Ekspor”, yang digagas pemerintah sebagai langkah strategis untuk mengidentifikasi serta memberdayakan potensi desa.

Program ini bertujuan meningkatkan nilai tambah produk lokal sekaligus memperkuat daya saing di pasar global.

“Kami telah mengidentifikasi ribuan desa dengan potensi ekspor. Dari jumlah tersebut, 700 desa kini siap ekspor,” ujar Budi Santoso saat melepas ekspor kakao di Jembrana.

Program ini lahir dari sinergi Kementerian Perdagangan, Kementerian Desa PDTT, Kementerian Pertanian, serta Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI).

Kolaborasi lintas lembaga ini dinilai sebagai bukti nyata komitmen pemerintah dalam memperluas akses pasar internasional bagi desa.

Selain desa yang sudah siap ekspor, pemerintah juga memberi perhatian kepada desa potensial yang masih membutuhkan pendampingan.

Dukungan yang diberikan meliputi pelatihan, pengembangan desain produk, standardisasi mutu, hingga hilirisasi produk agar lebih kompetitif di pasar global.

Kementerian Perdagangan juga memanfaatkan jaringan perwakilan perdagangan di 33 negara untuk menghubungkan desa-desa dengan calon pembeli internasional.

Langkah ini diharapkan mampu membuka peluang besar agar produk desa semakin dikenal di mancanegara.

Wakil Menteri Desa PDTT, Ahmad Riza Patria, menekankan pentingnya konsistensi kualitas, ketersediaan kuantitas, dan kecepatan distribusi.

“Produk desa harus berkualitas tinggi, diproduksi dalam jumlah cukup, dan dikirim dengan cepat ke pasar. Dengan begitu, desa akan mampu menciptakan lapangan kerja, memperkuat ekonomi lokal, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ungkap Riza.

Jembrana Jadi Percontohan

Peluncuran program di Kabupaten Jembrana melibatkan 13 desa dan 609 petani.

Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan, menyebut program ini sebagai strategi penting untuk mendongkrak ekonomi lokal.

“Dengan sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan sektor swasta, kami berharap Jembrana menjadi desa percontohan ekspor dengan daya saing global yang kuat,” katanya.

Keberhasilan Jembrana dalam mengekspor kakao fermentasi ke Prancis disebut menjadi inspirasi bagi desa lain. Hal ini menunjukkan bahwa produk desa, dengan pendampingan tepat, mampu menembus pasar internasional.

Program Desa BISA Ekspor diharapkan mampu mendorong kemandirian ekonomi desa, meningkatkan pendapatan masyarakat, serta memperbaiki kualitas hidup.

Pemerintah optimistis langkah ini akan menjadi pilar pemerataan ekonomi nasional dari akar rumput. (*)

Example 300250
Example 120x600