Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Lampung TimurPeristiwa

Cari Rumput Kakek dan Cucu di Lampung Timur Tewas Tenggelam

315
×

Cari Rumput Kakek dan Cucu di Lampung Timur Tewas Tenggelam

Sebarkan artikel ini
Kakek dan Cucu di Lampung Timur Tewas Tenggelam
Example 468x60

LBTV Media – Seorang kakek di Lampung Timur ditemukan tewas tenggelam di sungai. Ia ditemukan bersama cucunya Nanda (18) yang juga sama-sama tewas.

Korban yakni Ngadikin (60) dan Nanda (18). Keduanya warga Desa Desa Karang Anyar, Kecamatan Labuhan Maringgai, Lampung Timur.

Example 300x600

Dari informasi yang dihimpun, kedua korban ditemukan tewas di area sungai desa setempat, pada Senin (20/1/2025) malam.

Sebelumnya, Ngadikin berpamitan dengan istrinya untuk mencari rumput untuk pakan sapi.

Ia berangkat bersama cucunya, Nanda mengendarai sepeda motor. Keduanya berangkat dari rumah pukul 14.00 WIB.

Namun, hingga malam hari, keduanya tak kunjung pulang. Sang istri lantas melaporkan hal itu ke pamong desa setempat

Camat Labuhan Maringgai, Hendri Gunawan saat dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian tersebut.

Menurutnya, usai mendapat informasi dari istri korban, pihaknya kemudian langsung melakukan pencarian di sekitar lokasi sungai desa pada malam itu juga.

Pencarian dimulai pada pukul 20.00 WIB, menggunakan berbagai peralatan, termasuk jaring untuk menyisir dasar sungai.

“Jam 8 malam kami mulai melakukan pencarian jam 9 malam keduanya ditemukan namun sudah tidak bernyawa,” katanya.

Setelah ditemukan, kedua korban langsung dibawa ke rumah duka untuk proses pemakaman,

“Sesuai permintaan keluarga yang menginginkan agar keduanya dimakamkan malam itu juga (Senin),”katanya.

Sementara, Kepala Dusun 4, Ahmad Bahrudin mengatakan, Ngadikin berpamitan dengan istrinya untuk mencari rumput sebagai pakan sapi. Ia berangkat bersama cucunya, Nanda mengendarai sepeda motor.

Ngadikin lalu parkir motor di pinggir sungai, kemudian bersama cucunya menaiki perahu sampan menyeberang menuju lokasi pencarian rumput.

Menurut Ahmad, aktivitas mencari rumput dengan membawa perahu sampan sudah menjadi kebiasaan warga setempat.

“Memang di sini cari rumput bawa perahu karena harus menyeberangi sungai, apalagi sekarang musim hujan air sungai meluap hingga ke sawah,” kata Ahmad Bahrudin.

Hingga menjelang maghrib, sekitar pukul 18.00 WIB, Ngadikin dan Nanda, belum juga pulang.

Ngatiah, istri Ngadikin mulai cemas dan memutuskan untuk mendatangi sungai.

“Ngatiah melihat sepeda motor suaminya di pinggir sungai namun suaminya tidak ada. Bu Ngatiah lalu minta tolong sama saya,” kata Ahmad Bahrudin.

Setelah mendengar cerita dari Ngatiah, Ahmad Bahrudin mengerahkan warga untuk mencari keberadaan kedua orang tersebut. Seketika itu puluhan orang berjalan menuju sungai.

Pencarian dimulai pada pukul 20.00 WIB, menggunakan berbagai peralatan, termasuk jaring untuk menyisir dasar sungai.

“Baru pada jam 9 malam keduanya ditemukan namun sudah tidak bernyawa,” ucapnya.

“Mungkin ketika hendak menepi perahu goyang lalu mereka tercebur. Pak Ngadikin bisa renang tapi cucunya yang belum bisa,” jelas Ahmad.

“Mungkin ketika hendak menepi perahu goyang lalu mereka tercebur. Pak Ngadikin bisa renang tapi cucunya yang belum bisa,” jelas Ahmad. (*)

Example 300250
Example 120x600