Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Nusantara

Warga Sukatani Purwakarta Geger Temukan Janda Muda Tewas Tergeletak di Kebun Belakang Pasar

307
×

Warga Sukatani Purwakarta Geger Temukan Janda Muda Tewas Tergeletak di Kebun Belakang Pasar

Sebarkan artikel ini
EVAKUASI MAYAT - TAMPAK Polisi saat mengevakuasi jenazah Sd (22) yang ditemukan oleh warga di kebun belakang Pasar Anyar, Desa/Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta pada Minggu (9/2/2025) pagi.
Example 468x60

LBTV Media – Situasi di sekitar Pasar Anyar Purwakarta di Desa Sukatani,Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat sontak geger pada Minggu (9/2/2025).

Pasalnya di kebun belakang pasar tersebut ditemukan perempuan muda yang belakangan diketahui seorang janda bernama Sinta Dewi (22).

Example 300x600

Penemuan mayat ini menghebohkan masyarakat setempat, terutama setelah video penemuan yang beredar luas di media sosial.

Warga yang pertama kali menemukan korban melaporkan kepada pihak berwajib setelah melihat kondisi Sinta yang sudah kaku dengan wajah pucat.

Video yang beredar menunjukkan sosok wanita berambut hitam panjang mengenakan kemeja bermotif bunga dan celana hitam tergeletak di tanah.

Garis polisi telah dipasang untuk membatasi area sekitar tubuh korban, sedangkan petugas dari Inafis Polres Purwakarta, Satreskrim, dan Polsek Sukatani melakukan pemeriksaan di lokasi.

Saat ditemukan, korban dalam kondisi terlentang di tanah mengenakan kemeja bermotif bunga dan celana hitam tergeletak.

Korban diketahui baru bercerai pada Desember 2024. Ia ditemukan tewas sekitar pukul 10.00 WIB di tengah kebun.

Sebelum ditemukan tewas, korban tak pulang ke rumah sejak Sabtu (8/2/2025) malam

Ading, paman korban, mengungkap kronologis keponakannya ditemukan meninggal dunia.

Pada Sabtu malam, korban Sinta Dewi dijemput pacar barunya berinisial H menggunakan sepeda motor.

Korban pergi bersama pria tersebut ditemani adiknya pun pergi dari rumah.

Namun, adiknya kemudian diturunkan dan diminta menunggu di depan sebuah tukang cukur dekat Pasar Anyar Sukatani.

Menurut Ading, ibu korban yang meminta adik korban ikut karena curiga.

Setelah adik korban diturunkan di depan gang tukang cukur, keduanya masuk ke gang dan korban tidak pernah kembali semalaman.

Keesokan harinya, lanjut Ading, ibu korban merasa cemas dan mencari Sinta. Hingga akhirnya korban ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di tengah kebun.

Keluarga yang curiga lantas melaporkan hal tersebut kepada polisi.

“Iya, karena tidak pulang ke rumah, akhirnya ditemukan sudah kondisi tewas kebun belakang Pasar Anyar,” kata Ading saat ditemui Tribunjabar.id di RSUD Bayu Asih Purwakarta, Minggu (9/2/2025).

Ada Luka Lebam di Leher

Mendapat laporan tersebut, polisi pun mendatangi lokasi kejadian. Polisi pun memasang garis polisi membatasi area sekitar tubuh korban.

Sementara petugas dari Inafis Polres Purwakarta, Satreskrim, dan Polsek Sukatani melakukan pemeriksaan di lokasi.

“Di sekitar kebun belakang pasar, ada pohon rimbun tempat dia ditemukan,” kata Ading.

Setelah dilakukan identifikasi, diketahui bahwa wanita tersebut bernama Sinta Dewi (22), yang dipastikan meninggal dunia dengan luka lebam di bagian leher.

Jenazah korban kemudian dievakuasi ke RSUD Bayu Asih Purwakarta. Menurut Ading tidak ditemukan luka lain di tubuh korban selain pembengkakan di lehernya.

“Saya lihat memang ada pembengkakan di lehernya, tapi tak ada luka lain,” ujarnya.

Terpisah, Kasi Humas Polres Purwakarta, AKP Enjang Sukandin mengatakan jenazah akan dibawa ke Bandung untuk dilakukan autopsi guna mengetahui penyebab pasti kematian korban.

Pihak kepolisian, lanjut Enjang, tengah melakukan pendalaman terhadap kasus ini dengan mengumpulkan bukti-bukti dan meminta keterangan dari saksi-saksi yang berada di sekitar lokasi.

Enjang juga mengatakan bahwa proses penyelidikan akan terus berlanjut dan kepolisian akan bekerja keras untuk mengungkap siapa yang bertanggung jawab atas kejadian tragis ini.

“Kami masih mendalami lebih lanjut, baik melalui keterangan saksi maupun penyelidikan teknis lainnya. Kami juga meminta masyarakat untuk tidak terpancing spekulasi yang belum tentu kebenarannya,” ujar Enjang.(*)

Example 300250
Example 120x600