LBTV Media – Aksi unjuk rasa ratusan petani singkong yang tergabung dalam Aliansi Petani Singkong Menggugat di depan Gedung DPRD Lampung, Senin (5/5/2025) berujung ricuh.
Aksi mulai ricuh, ketika massa memaksa masuk dengan merusak pembatas kawat berduri, hingga melempari batu ke arah aparat kepolisian dan Satpol PP yang melakukan pengamanan.
Aksi tambah ricuh, ketika perwakilan dari Pemprov Lampung dan DPRD Lampung tidak menemui mereka, hingga terjadi puncak kericuhan dengan terus melempar bebatuan.
Melihat hal itu, anggota kepolisian langsung melakukan tindakan untuk menenangkan massa, dengan menembakkan water canon ke arah massa.
“Kami mewakili petani, tapi wakil rakyat malah sembunyi. Tolong jangan halangi kami dan jangan pancing kami,” teriak orator aksi di mobil orasi.
Hingga kini kegiatan aksi unjuk rasa masih berlangsung dan kericuhan masih terjadi, meski Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal bersama Ketua DPRD Lampung sudah menemui mereka.
Seperti diketahui petani singkong di Lampung dibuat kecewa oleh pihak perusahaan atau pabrik yang kini membeli singkong sangat murah hanya Rp1.100 perkilogram, dan menetapkan potongan sebesar 30-40 persen.
Sebelumnya, Kementerian Pertanian RI sudah menetapkan harga singkong Rp1.350 perkilogram dengan rafaksi maksimal 15 persen. (*)