Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
LampungPeristiwa

Mensos Tinjau Kesiapan Fasilitas Lokasi Calon Sekolah Rakyat di BPSDM Lampung

274
×

Mensos Tinjau Kesiapan Fasilitas Lokasi Calon Sekolah Rakyat di BPSDM Lampung

Sebarkan artikel ini
Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) didampingi oleh Wakil Gubernur Lampung dr. Jihan Nurlela mengunjungi kompleks Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Pemprov Lampung
Example 468x60

LBTV Media – Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengunjungi kompleks Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Pemprov Lampung, yang diusulkan menjadi lokasi calon sekolah rakyat, (12/5/2025).

Kunjungan ini untuk memastikan kesiapan sarana dan prasarana yang ada sebelum melakukan kelayakan pada Sekolah Rakyat.

Example 300x600

Saat datang, Gus Ipul didampingi oleh Wakil Gubernur Lampung dr. Jihan Nurlela. Mereka bersama-sama mengecek fasilitas gedung yang tersedia.

“Ini adalah penyelenggaraan pertama (Sekolah Rakyat) di Lampung, insyaAllah jika nanti gedung khusus untuk Sekolah Rakyat sudah dibangun akan dialihkan ke sekolah tersebut,” kata Gus Ipul dalam keterangan tertulis, Senin (12/5/2025).

Gus Ipul menjelaskan untuk sementara Sekolah Rakyat menggunakan gedung yang sudah ada guna akselerasi program.

Sekolah berkonsep asrama ini akan menyasar anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem yang berada di desil 1 dalam basis Data Tunggal Sosial Ekonomi dan Nasional (DTSEN). Nantinya, akan ada tiga jenjang pendidikan akan difasilitasi sekaligus, yaitu SD, SMP, dan SMA.

Gus Ipul menjelaskan dari 53 lokasi awal, kini jumlah titik calon Sekolah Rakyat yang siap diverifikasi terus bertambah, hingga 65 titik secara nasional. Saat ini proses rekrutmen guru, kepala sekolah, dan calon siswa pun telah dimulai.

“Kita sedang menyelesaikan seluruh perencanaan dan juga secara simultan telah dimulai proses rekrutmen. Baik untuk kepala sekolah, untuk guru, untuk tenaga kependidikan lainnya, dan tentu untuk calon-calon siswa,” katanya.

Gus Ipul mengatakan penetapan siswa akan dilakukan setelah melalui verifikasi lapangan oleh pendamping PKH, Dinas Sosial, dan BPS. Selanjutnya akan disahkan oleh kepala daerah dan diteruskan ke Kemensos.

“Kami akan menetapkan calon siswa sebagaimana usulan kepala daerah (untuk) resmi menjadi siswa di Sekolah Rakyat,” kata Gus Ipul.

Terkait kesiapan infrastruktur di Lampung, Gus Ipul menilai fasilitas sementara di BPSDM layak digunakan. Namun, keputusan akhir tetap berada di tangan Kementerian Pekerjaan Umum yang akan melakukan survei.

“Kami hanya mengusulkan di titik-titik di mana sekolah rakyat bisa dimulai tahun ini. Nanti kemudian Kemen PU akan survei ke sini untuk menentukan layak tidaknya,” ucapnya.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Gubernur Lampung, dr. Jihan Nurlela menyampaikan kompleks BPSDM siap beroperasi sebagai lokasi Sekolah Rakyat, sembari menunggu pembangunan sekolah tetap di kawasan Kota Baru.

“Tahun ini kami menyiapkan empat rombongan belajar (rombel) untuk siswa SMA, dari 100 siswa. Insya Allah akan siap menjadi calon siswa sekolah rakyat,” katanya.

Adapun kompleks BPSDM yang akan digunakan untuk Sekolah Rakyat memiliki luas 8,6 hektare dilengkapi dengan fasilitas memadai di antaranya asrama dengan 81 kamar. Tiap kamar dapat menampung tiga hingga empat siswa. Selain itu, tersedia dua ruang makan yang berlokasi di Gedung Latsar dan Gedung Sekincau.

Dari sisi pembelajaran, sekolah ini menyediakan enam ruang kelas belajar, satu laboratorium bahasa dengan kapasitas 40 orang, serta satu laboratorium komputer yang dilengkapi 30 unit komputer.

Fasilitas lain meliputi dua ruang seminar di lantai atas yang masing-masing mampu menampung 20 peserta, serta satu aula yang digunakan sebagai pusat kegiatan siswa. Sementara itu, Anggota Komisi VIII DPR RI Aprozi Alam mengatakan akan mengawal program Sekolah Rakyat khususnya di Provinsi Lampung.

Ia berharap rantai kemiskinan di Provinsi Lampung dapat diputus melalui program Sekolah Rakyat.

“Mudah-mudahan tidak ada di Lampung, yang namanya miskin ekstrem tidak sekolah, tidak berpendidikan,” pungkas dia. (*)

 

Example 300250
Example 120x600