LBTV Media – Pemerintah Provinsi Lampung memperluas langkah konkret memperkuat sektor ekspor dengan menggandeng tiga provinsi lain dalam kerja sama antardaerah.
MoU atau nota kesepahaman ditandatangani bersama Provinsi Kepulauan Riau, Jawa Tengah, dan Maluku Utara di Hotel Marriott Harbour Bay, Batam, Sabtu (14/6/2025).
Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal hadir langsung dalam pertemuan tersebut bersama Gubernur Kepri Ansar Ahmad, Gubernur Jateng Ahmad Luthfi, dan Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda Laos.
Kerja sama lintas provinsi ini bertujuan memperkuat distribusi pangan nasional dan membuka jalur ekspor komoditas unggulan ke luar negeri, terutama Singapura melalui pelabuhan strategis di wilayah Kepri.
“Lampung punya surplus ayam dan hortikultura, sementara Kepri sangat strategis sebagai pintu ekspor. Jawa Tengah efisien di produksi ayam, dan Maluku Utara memiliki kekuatan di sisi pembiayaan. Kita satukan kekuatan dalam satu rantai pasok regional,” ujar Rahmat Mirzani Djausal dalam keterangan tertulisnya Minggu (15/6/2025).
Rahmat menambahkan, konsolidasi ini menjadi peluang besar untuk UMKM di Lampung agar tidak lagi berjuang sendiri. Pemerintah akan hadir dan memfasilitasi dari hulu ke hilir.
“Ekspor ini tidak bisa berjalan sendiri-sendiri. Jika digerakkan lewat BUMD dan lintas provinsi, akan terbentuk sistem logistik dan distribusi nasional yang efisien dan kompetitif,” ungkapnya.
Gubernur Kepri Ansar Ahmad mendukung penuh langkah tersebut dan bahkan mengusulkan pengaktifan kembali Sumatera Promotion Center sebagai pusat promosi dagang ke Johor dan Singapura.
Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda Laos juga menyambut antusias kerja sama ini. Ia menilai langkah ini bisa menjadi model pembangunan daerah berbasis potensi unggulan yang berorientasi ekspor dan membuka peluang besar dalam sektor perikanan dan kelautan.
“Kami siap membuka diri, memperluas ekspor hasil laut, dan belajar dari Lampung dalam soal ketahanan pangan,” ujarnya.
Kerja sama ini diharapkan menjadi langkah awal terbentuknya sistem ekonomi antardaerah yang kolaboratif, berkelanjutan, dan berorientasi ekspor, sebagai bagian dari penguatan daya saing ekonomi nasional. (*)