Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Nasional

Fadli Zon Hadiri Kusala Sastra Khatulistiwa 2025, Tegaskan Komitmen Majukan Kebudayaan

56
×

Fadli Zon Hadiri Kusala Sastra Khatulistiwa 2025, Tegaskan Komitmen Majukan Kebudayaan

Sebarkan artikel ini
Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon
Example 468x60

LBTV Media –  Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon, menghadiri Malam Anugerah Kusala Sastra Khatulistiwa 2025 yang digelar di Graha Utama, Gedung A, Lantai 3 Kementerian Kebudayaan, Jakarta.

Acara ini kembali diselenggarakan setelah sempat terhenti sejak 2021 sebagai upaya menjaga ekosistem kesusastraan di Tanah Air.

Example 300x600

Dalam pidatonya, Fadli menegaskan bahwa penyelenggaraan Kusala Sastra Khatulistiwa merupakan bagian dari komitmen pemerintah dalam memajukan kebudayaan nasional.

“Dengan kehadiran Kementerian Kebudayaan yang kini berdiri sendiri, ini menunjukkan komitmen Bapak Presiden Prabowo Subianto yang ingin menjadikan kebudayaan sebagai fondasi pembangunan bangsa,” ujar Fadli dalam keterangan tertulis, Minggu (29/6/2025).

Kusala Sastra Khatulistiwa merupakan ajang penghargaan bergengsi yang diselenggarakan oleh Yayasan Richard Oh Kusala Indonesia (YRKI) sebagai bentuk apresiasi terhadap para pelaku sastra di Indonesia. Tahun ini, penghargaan dibagi menjadi tiga kategori: kumpulan cerpen, puisi, dan novel.

Berikut daftar Pemenang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025: Kategori Cerpen: Akhir Sang Gajah di Bukit Kupu-kupu – karya Sasti Gotama, Kategori Puisi: Hantu Padang – karya Esha Tegar Putra, Kategori Novel: Duri dan Kutuk – karya Cicilia Oday.

Fadli mengucapkan selamat kepada para pemenang dan nominator, serta memberikan apresiasi kepada YRKI sebagai penyelenggara.

“Ini adalah bentuk kerja kolaboratif antara pemerintah, komunitas, dan para penulis. Kita harus terus bergerak bersama memajukan dunia sastra,” katanya.

Ia juga menekankan bahwa Kusala Sastra Khatulistiwa bukan hanya ajang penghargaan, tetapi juga sarana untuk menumbuhkan minat dan menghasilkan karya sastra yang berkualitas. Hal ini sejalan dengan misi Kementerian Kebudayaan dalam memperkuat ekosistem dan diplomasi kebudayaan berbasis sastra.

Sebagai bentuk konkret, pemerintah telah mengalokasikan anggaran Rp25 juta untuk pembelian buku para pemenang, yang akan didistribusikan ke sekolah, komunitas, perpustakaan, dan taman baca masyarakat.

Program Strategis Kementerian Kebudayaan 2025: Laboratorium Penerjemah Sastra, Laboratorium Promotor Sastra, Penerjemahan Karya Sastra, Penguatan Festival Sastra, Penguatan Komunitas Sastra, Manajemen Talenta Nasional Bidang Sastra, Pengembangan Sastra Berbasis IP, Promosi Sastra di Dunia Internasional.

“Ini adalah amanat konstitusi yang diimplementasikan melalui program-program nyata,” ujar Fadli.

Fadli juga menekankan pentingnya penerjemahan karya sastra Indonesia, baik klasik maupun modern, untuk memperkuat posisi sastra Indonesia di panggung dunia.

“Kami akan menerjemahkan banyak karya besar agar sastra Indonesia terus hidup dan dikenal di luar negeri,” ungkapnya.

Ketua YRKI, Pratiwi Juliani, berharap penghargaan ini dapat memotivasi generasi muda untuk terus berkarya di bidang sastra.

“Besar harapan kami agar apresiasi ini memberikan dampak positif bagi sastra Indonesia,” ucapnya.

Senada, Wakil Menteri Komunikasi dan Digital sekaligus kurator Kusala Sastra Khatulistiwa 2025, Nezar Patria, menekankan pentingnya memperkuat ekosistem budaya melalui sastra.

“Berfokus pada budaya berarti memperkuat semua unsur penopangnya, termasuk sastra,” pungkas Nezar.

Acara ini turut dihadiri oleh sejumlah tokoh dan pejabat, antara lain Staf Khusus Menteri Bidang Diplomasi Budaya Annisa Rengganis, Direktur Pengembangan Budaya Digital Andi Syamsu Rijal, serta para sastrawan dan pegiat budaya dari berbagai daerah. (*)

Example 300250
Example 120x600