LBTV Media – Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengajak Pimpinan Pusat Muhammadiyah untuk berperan aktif dalam memperkuat literasi digital masyarakat Indonesia.
Ajakan tersebut disampaikan dalam pertemuan bersama Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, di Kantor PP Muhammadiyah, Sabtu malam (28/6/2025) dalam keterangan resminya.
Dalam audiensi tersebut, Meutya menegaskan bahwa Kementerian Komunikasi dan Digital membutuhkan dukungan dari berbagai elemen bangsa, termasuk organisasi besar seperti Muhammadiyah, yang memiliki jaringan pendidikan dan kaderisasi luas di seluruh Indonesia.
“Banyak tugas Kementerian Komunikasi dan Digital yang membutuhkan keterlibatan banyak pihak, terutama PP Muhammadiyah. Mereka memiliki lebih dari 5.000 sekolah dan kader lebih dari 40 juta. Ini potensi besar dalam memperkuat literasi digital di tengah masyarakat,” ujar Meutya.
Menkomdigi juga menekankan pentingnya edukasi sejak dini terhadap pemanfaatan teknologi dan media sosial secara sehat dan aman.
“Muhammadiyah dikenal memiliki lembaga pendidikan usia dini yang luar biasa banyak. Sosialisasi dan edukasi harus dimulai dari sana, untuk melindungi anak-anak kita di ranah digital,” katanya.
Sementara Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir menyambut, baik ajakan tersebut dan menyatakan kesiapannya untuk mendukung program literasi digital nasional.
Menurutnya, tantangan dunia digital saat ini bukan hanya pada aspek teknologi, melainkan juga nilai, etika, dan budaya.
“Pengguna internet di Indonesia sangat tinggi, tapi sayangnya tingkat literasi digital kita masih rendah. Ini kesadaran baru yang harus ditumbuhkan, bukan hanya dari sisi teknologi, tapi juga nilai dan budaya bangsa,” kata Haedar.
Ia menegaskan bahwa regulasi digital yang dibuat pemerintah bukan untuk mengekang kebebasan, melainkan untuk membangun kesadaran agar masyarakat tidak “kebablasan” dalam menggunakan ruang digital.
“Kalau tidak ada kendali, masyarakat bisa jadi obyek penderita dalam dunia digital. Literasi digital adalah benteng perlindungan,” tegasnya.
Menkomdigi Meutya Hafid menargetkan Indonesia memiliki minimal 9 juta talenta digital pada tahun 2030.
Ia menyebut, Muhammadiyah sudah memiliki program seperti Digital Leadership Academy (DLI), namun diharapkan bisa diperluas ke berbagai jenjang pendidikan.
“Kami harap Muhammadiyah bisa menambah jurusan-jurusan baru berbasis digital serta memperkuat pelatihan digital di sekolah hingga universitas,” kata Meutya.
Kolaborasi antara pemerintah dan organisasi keagamaan seperti Muhammadiyah diharapkan menjadi kekuatan besar dalam menyiapkan generasi muda yang cakap digital namun tetap berpegang pada etika dan jati diri bangsa. (*)