Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Nasional

Sekolah Rakyat Tak Gunakan Tes Akademik, Hanya untuk Keluarga Termiskin

198
×

Sekolah Rakyat Tak Gunakan Tes Akademik, Hanya untuk Keluarga Termiskin

Sebarkan artikel ini
Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul
Example 468x60

LBTV Media — Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menegaskan bahwa proses penerimaan siswa Sekolah Rakyat tidak menggunakan tes akademik.

Menurutnya, seleksi dilakukan dengan pendekatan sosial, yakni berdasarkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).

Example 300x600

Sekolah Rakyat adalah program pendidikan dari Kementerian Sosial (Kemensos) yang diperuntukkan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu, terutama yang masuk dalam kategori miskin ekstrem.

“Perlu disampaikan, ini tidak ada tes akademik. Pendekatannya adalah memberikan akses kepada keluarga yang kurang mampu atau miskin ekstrem,” ujar Gus Ipul, dikutip dari Kompas, Senin (30/6/2025).

Dalam proses seleksi, Kemensos merujuk pada DTSEN yang disusun bersama Badan Pusat Statistik (BPS). Dua kategori utama penerima manfaat adalah: Desil 1: 10 persen keluarga termiskin, dan Desil 2: 11–20 persen keluarga termiskin.

Kemensos juga akan melakukan survei langsung ke rumah calon siswa untuk memastikan mereka memenuhi kriteria. Proses ini melibatkan kerja sama lintas instansi, termasuk BPS, pemerintah daerah, dan kementerian terkait.

Gus Ipul menyebut, para siswa nantinya akan tinggal di asrama demi menciptakan lingkungan belajar yang baik dan berkualitas. Salah satu syarat utama adalah izin dari orang tua, karena siswa tidak diperbolehkan pulang setiap hari.

Namun, sesuai arahan Presiden Joko Widodo, orang tua tetap diberi akses untuk menengok anaknya kapan pun merasa rindu.

“Ini penting agar anak-anak bisa fokus belajar, tapi juga tidak kehilangan kedekatan dengan keluarganya,” ujarnya.

Kemensos mengklaim bahwa 100 titik Sekolah Rakyat telah selesai dibangun di berbagai wilayah Indonesia. Kini, pembangunan tahap kedua tengah dimatangkan dengan target tambahan 100 titik lagi.

“Kita sedang menyiapkan 100 titik kedua, bekerja sama dengan Kementerian Tenaga Kerja dan pemerintah daerah. Nantinya, total akan ada 200 titik yang menampung lebih dari 20.000 siswa,” kata Gus Ipul.

Menurut rencana, pembelajaran di Sekolah Rakyat tahap kedua akan dimulai pada pertengahan Juli 2025. (*)

Example 300250
Example 120x600