LBTV Media — Kabar duka menyelimuti dunia hiburan Indonesia. Penyanyi dangdut senior Hamdan ATT meninggal dunia pada Selasa siang, (1/7/2025), pukul 12.00 WIB.
Kabar wafatnya sang maestro dangdut dikonfirmasi oleh putri Hamdan ATT, Aisyah, saat dihubungi awak media.
“Waalaikumsalam, betul meninggal dunia pukul 12.00,” ujar Aisyah singkat melalui pesan WhatsApp.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak keluarga terkait penyebab pasti kepergian Hamdan ATT.
Namun, rekam jejak kesehatannya yang sempat dibagikan sebelumnya memberikan gambaran mengenai kondisi fisiknya yang terus menurun dalam beberapa tahun terakhir.
Hamdan ATT diketahui pertama kali terkena serangan stroke pada tahun 2017, yang membuatnya harus menjalani perawatan intensif di ICU RS Polri Kramat Jati. Serangan kedua terjadi pada tahun 2021, yang semakin memperburuk kondisinya.
Tak hanya itu, pada Oktober 2024, keluarga mengungkap bahwa Hamdan ATT menjalani operasi pemasangan selang di otak akibat penumpukan cairan yang menyebabkan pecahnya pembuluh darah otak.
Setelah operasi, kondisinya sempat membaik, namun komplikasi pada otak tetap menjadi tantangan berat bagi proses pemulihannya.
Selain masalah neurologis, Hamdan ATT juga diketahui menderita infeksi paru-paru serta penurunan fungsi ginjal, sehingga membutuhkan prosedur cuci darah rutin.
Kombinasi berbagai komplikasi inilah yang diduga mempercepat penurunan kondisi fisik almarhum hingga akhirnya wafat.
Hamdan ATT adalah salah satu tokoh besar dalam sejarah musik dangdut Indonesia.
Memulai karier sejak tahun 1964, ia mencapai puncak popularitas pada era 1980-an lewat lagu legendaris Termiskin di Dunia.
Karya-karyanya seperti Berkawan Dalam Duka, Jangan Cintai Aku, Berdosa, Petualangan Cinta, dan Nurlela masih dikenang hingga kini.
Atas dedikasinya, Hamdan ATT dianugerahi Lifetime Achievement Award dalam ajang Indonesian Dangdut Awards 2021.
Meski raganya telah pergi, warisan musik dan keteladanan Hamdan ATT akan selalu hidup di hati para penggemar dan menjadi inspirasi bagi generasi penerus. (*)
Selamat jalan, Maestro. Karyamu abadi.