LBTV Media — Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan melakukan penyesuaian tarif ojek online (ojol) dalam waktu dekat.
Kenaikan tarif ini bervariasi antara 8 persen hingga 15 persen, tergantung zona wilayah operasional masing-masing layanan. Aturan teknisnya saat ini tengah difinalisasi untuk segera dituangkan dalam regulasi resmi.
Hal itu disampaikan langsung oleh Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub, Aan Suhanan, dalam Rapat Kerja bersama Komisi V DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (30/6), dikutip Selasa (1/7/2025).
“Kami sudah melakukan pengkajian dan sudah final untuk perubahan tarif, terutama roda dua. Itu ada beberapa kenaikan. Bervariasi, ada 15 persen, ada 8 persen, tergantung dari zona yang kita tentukan,” ujar Aan.
Tarif ojek online saat ini masih mengacu pada Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 564 Tahun 2022, yang membagi wilayah operasional menjadi tiga zona:
Zona I: Sumatera, Jawa (di luar Jabodetabek), dan Bali – Rp 1.850 hingga Rp 2.300/km
Zona II: Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) – Rp 2.600 hingga Rp 2.700/km
Zona III: Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua – Rp 2.100 hingga Rp 2.600/km
Aan menyebut, besaran tarif baru yang akan diberlakukan dalam waktu dekat masih dalam tahap komunikasi lintas pihak, termasuk dengan para aplikator layanan transportasi daring.
Kemenhub juga berencana mengundang perwakilan perusahaan aplikator ojol pada hari ini, Selasa (1/7), untuk membahas lebih lanjut mekanisme implementasi penyesuaian tarif.
Langkah ini diambil sebagai bagian dari proses dialog antara regulator dan pelaku usaha guna memastikan kebijakan berjalan dengan baik dan adil, baik bagi konsumen, pengemudi, maupun perusahaan. (*)
