Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
LampungPeristiwa

Bayi Terlantar Ditemukan di Warung Makan, Wagub Lampung Beri Nama Hana Aisyah Qaisarah

340
×

Bayi Terlantar Ditemukan di Warung Makan, Wagub Lampung Beri Nama Hana Aisyah Qaisarah

Sebarkan artikel ini
Wagub Jihan Nurlela saat mengunjungi bayi Hana di RSUD Abdul Moeloek pada Selasa (2/7/2025). Nama Hana diberikan oleh Wagub Jihan.
Example 468x60

LBTV Media – Kisah pilu seorang bayi perempuan yang ditemukan terlantar di teras warung makan di Lampung Tengah menyita perhatian publik.

Bayi mungil itu kini telah diberi nama Hana Aisyah Qaisarah oleh Wakil Gubernur Lampung, dr. Jihan Nurlela.

Example 300x600

Bayi tersebut ditemukan dalam kondisi mengenaskan pada Jumat dini hari, (20/6/2025), oleh pemilik warung, Widia Ningsih, di Kampung Sri Basuki, Kecamatan Seputih Banyak.

Ia hanya terbalut handuk merah, ditinggalkan begitu saja tanpa identitas, tanpa pelindung.

Widia yang terkejut segera membawa bayi itu ke Puskesmas Seputih Banyak untuk penanganan awal.

Karena kondisinya yang rentan, bayi kemudian dirujuk ke ruang Perinatologi RSUD Abdul Moeloek, Bandar Lampung, untuk perawatan lebih lanjut.

Kondisi bayi yang sempat kritis kini berangsur stabil. Ia memiliki berat 1,8 kilogram dan panjang tubuh 45 sentimeter.

Polisi menyatakan masih menyelidiki kasus ini guna mengungkap siapa yang tega menelantarkan bayi tersebut.

Pada Selasa, (1/7/2025), Wakil Gubernur Lampung dr. Jihan Nurlela menyempatkan diri mengunjungi sang bayi di RSUD Abdul Moeloek.

Atas permintaan tim medis dan Yayasan Bussaina Lampung, Jihan memberikan nama yang sarat doa dan harapan.

“Dengan senang hati dan penuh doa, saya berikan nama Hana Aisyah Qaisarah. Semoga ia tumbuh menjadi perempuan yang tangguh, cerdas, dan membawa keberkahan,” ujar dr. Jihan.

Sebagai Ketua Lembaga Koordinasi Kesejahteraan Sosial (LKKS) Provinsi Lampung, Jihan memastikan bahwa negara tidak akan tinggal diam.

“Kami pastikan Hana dalam pengawalan negara dan lembaga sosial. Setelah kondisinya stabil, proses hukum dan sosialnya akan dikawal oleh Dinas Sosial sesuai aturan yang berlaku,” tegasnya.

Peristiwa ini juga memicu respon dari Ketua Fraksi PKB DPRD Lampung, Fatikhatul Khoiriah. Ia menilai bahwa kejadian ini bukan sekadar tindakan penelantaran, melainkan cermin luka sosial yang lebih dalam.

“Peristiwa ini menyentuh nurani kita semua. Ini bukan hanya soal seorang bayi yang ditinggalkan, tapi juga sinyal bahwa sistem sosial kita masih menyimpan banyak pekerjaan rumah,” ujar Khoir.

Ia menekankan pentingnya empati dan dukungan bagi perempuan yang berada dalam tekanan dan keterbatasan, bukan penghakiman.

“Negara dan masyarakat harus aktif menciptakan sistem perlindungan yang berpihak pada pencegahan. Setiap anak yang lahir berhak mendapatkan cinta, perlindungan, dan masa depan,” tambahnya.

Kini, Hana Aisyah Qaisarah masih menjalani pemulihan di bawah pengawasan tim medis. Di balik tubuh mungilnya, tersimpan harapan banyak orang agar kelak ia bisa tumbuh dalam cinta dan aman dalam naungan negara. (*)

Example 300250
Example 120x600