Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
HukumNusantaraPeristiwa

Calon Jaksa Tewas Tenggelam Saat Kejar Saksi Korupsi Dana Desa di Asahan

205
×

Calon Jaksa Tewas Tenggelam Saat Kejar Saksi Korupsi Dana Desa di Asahan

Sebarkan artikel ini
calon Jaksa Kejaksaan Negeri (Kejari) Simalungun, Reynanda Primta Ginting (26) yang tewas saat kejar koruptor dan (Kanan) Jasad calon jaksa Kejari Simalungun ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di aliran sungai Silau, Kisaran, Asahan, Sumatera Utara, Kamis (3/7/2025).
Example 468x60

LBTV Media — Seorang calon jaksa Kejaksaan Negeri (Kejari) Simalungun, Reynanda Primta Ginting (26), ditemukan tewas setelah hanyut terseret arus Sungai Silau, di Jalan H.M Yamin, Kisaran Timur, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, Rabu (2/7/2025).

Peristiwa tragis ini terjadi saat Reynanda, yang merupakan staf Pidana Khusus (Pidsus) Kejari Simalungun, ikut dalam operasi penjemputan paksa dua saksi kasus dugaan korupsi dana desa.

Example 300x600

Aksi heroik Reynanda menolong seorang warga yang juga terseret arus, berujung pada kehilangan nyawanya sendiri.

Kepala Seksi Intelijen Kejari Simalungun, Edison Sumitro Situmorang menjelaskan, bahwa saat itu tim Pidsus tengah melakukan penjemputan paksa terhadap dua saksi, yakni Kardianto, Pangulu (kepala desa) Banjar Hulu, Kecamatan Ujung Padang, dan Bambang Surya Siregar, bendahara desa.

Keduanya diketahui sudah lima kali mangkir dari panggilan pemeriksaan dalam kasus dugaan korupsi dana desa tahun anggaran 2024. Mereka beralasan sakit, namun setelah ditelusuri, surat sakit yang mereka berikan ternyata palsu.

“Mereka tidak kooperatif. Setelah lima kali dipanggil dan tak hadir, kita dapatkan lokasi mereka dan lakukan upaya paksa,” ujar Edison, Kamis (3/7/2025).

Tim Kejari akhirnya mendapatkan informasi keberadaan keduanya dan segera melakukan penjemputan. Namun, saat akan diamankan, Kardianto melawan dan melompat ke Sungai Silau.

Melihat hal itu, seorang warga bernama Fahri, yang merupakan adik pemilik kafe di dekat sungai, ikut melompat untuk menolong Kardianto yang tidak bisa berenang. Kardianto berhasil diselamatkan, namun Fahri kelelahan di tengah sungai.

Saat itulah, Reynanda melompat lagi ke sungai untuk menolong Fahri, tetapi keduanya justru terseret arus deras dan hilang dari permukaan.

Pencarian pun segera dilakukan. Tim gabungan dari Basarnas Pos SAR Tanjung Balai Asahan, BPBD, TNI/Polri, dan masyarakat dikerahkan untuk menyisir aliran sungai.

Setelah upaya pencarian selama hampir 20 jam, Tim SAR akhirnya menemukan jasad Reynanda dalam kondisi meninggal dunia pada Kamis (3/7/2025) pukul 10.00 WIB. Lokasi penemuan berada sekitar tiga kilometer dari titik awal korban dilaporkan hanyut.

Jenazah langsung dievakuasi ke RSUD H. Abdul Manan Simatupang untuk pemeriksaan forensik sebelum diserahkan kepada keluarga dan dibawa ke rumah duka di Desa Lambar, Kecamatan Tigapanah, Kabupaten Karo.

Sementara itu, korban kedua, Fahri, hingga kini masih dalam pencarian oleh tim SAR gabungan.

Peristiwa ini mengundang duka mendalam bagi institusi kejaksaan. Reynanda dikenal sebagai calon jaksa muda berdedikasi yang baru lulus pada tahun 2025 ini. Aksi nekatnya menolong warga dalam situasi genting menjadi bukti pengabdian yang luar biasa.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Medan, Hery Marantika, menyampaikan belasungkawa dan apresiasi atas sinergi seluruh tim SAR yang terlibat dalam pencarian.

“Kami mengucapkan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya kepada keluarga korban. Proses pencarian akan terus dilakukan terhadap korban kedua yang belum ditemukan,” kata Hery.

Sementara itu, Kejari Simalungun memastikan bahwa kedua saksi, Kardianto dan Bambang, telah berhasil diamankan dan sedang menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

Edison menambahkan, pihaknya akan terus mengusut tuntas kasus dugaan korupsi dana desa tersebut, sembari mengevaluasi prosedur penjemputan saksi agar kejadian serupa tidak terulang. (*)

Example 300250
Example 120x600