LBTV Media – Dua pria yang mengaku sebagai wartawan dan anggota Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), ditembak petugas kepolisian saat mencoba melarikan diri usai memeras Koordinator Sekretariat Bawaslu Kabupaten Empat Lawang, Sumatera Selatan.
Kejadian ini berlangsung pada Rabu, (9/7/2025). Kedua tersangka, yakni Dapis (45) dan David Andores (38), ditangkap jajaran Polres Empat Lawang setelah terlibat aksi pemerasan dengan modus ancaman penyebaran berita terkait laporan Surat Pertanggungjawaban (SPJ) dana hibah Bawaslu.
Kabag Ops Polres Empat Lawang, Kompol Nusirwan menjelaskan, bahwa pelaku utama dalam kasus ini berinisial ZR, yang saat ini masih buron.
ZR lebih dulu menghubungi korban, Aldiwan, melalui pesan singkat dan menuduh adanya rekayasa SPJ dana hibah.
Ia mengancam akan mempublikasikan temuan tersebut jika tidak diberikan uang sebesar Rp 250 juta.
“Setelah dilakukan komunikasi dan negosiasi, permintaan turun menjadi Rp 150 juta. Korban kemudian melaporkan kejadian ini ke polisi dan berpura-pura setuju untuk menyerahkan uang muka sebesar Rp 25 juta,” jelas Nusirwan dalam konferensi pers, Kamis (10/7/2025).
Petugas pun menyusun strategi untuk menjebak para pelaku. Mereka dipancing untuk bertemu di Jalan Poros, simpang tiga Pasar Pendopo.
Saat pertemuan berlangsung, kedua pelaku datang menggunakan mobil Toyota Avanza warna silver dengan nomor polisi BG 1939 ZK. Namun, mereka menyadari keberadaan polisi dan langsung kabur dari lokasi.
Dalam upaya pelarian, kendaraan yang dikendarai pelaku sempat menabrak mobil milik anggota kepolisian. Petugas yang mengejar langsung memberikan tembakan peringatan, namun tidak diindahkan.
Akhirnya, beberapa tembakan diarahkan ke kendaraan, dan salah satu pelaku, David, tertembak di bagian kaki.
“Keduanya berhasil diamankan. Saat ini mereka ditahan di Mapolres Empat Lawang untuk pemeriksaan lebih lanjut. Pelaku mengaku sebagai wartawan dan anggota LSM, namun dalam keseharian mereka berprofesi sebagai petani,” tambah Nusirwan.
Polisi masih memburu satu pelaku lainnya, ZR, yang berperan sebagai penghubung utama dalam kasus pemerasan ini. (*)
