Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Bandar LampungPeristiwa

247 Siswa di Bandar Lampung Keracunan Makanan Program MBG, Pemkot Prihatin

117
×

247 Siswa di Bandar Lampung Keracunan Makanan Program MBG, Pemkot Prihatin

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi
Example 468x60

LBTV Media – Sebanyak 247 siswa dari dua sekolah di Kota Bandar Lampung mengalami gejala keracunan usai mengonsumsi makanan dari program Makanan Bergizi Gratis (MBG). Dari jumlah itu, 12 siswa harus mendapatkan perawatan di rumah sakit dan puskesmas.

Salah satu korban, Alifa Febrial, siswi kelas 1A SDN 2 Sukabumi, mendadak sakit setelah menyantap menu MBG di sekolah. Sang ibu, Yuli Agustina, menceritakan kronologi kejadian.

Example 300x600

“Kejadiannya kalau tidak salah hari Selasa, waktu itu menunya rolade sama sayur sawi,” kata Yuli, Rabu (3/9/2025).

Alifa mengalami sakit perut dan pusing. Awalnya Yuli mengira hanya sakit biasa, namun keluhan terus berlanjut hingga malam hari sehingga anaknya harus dirawat di Puskesmas Rajabasa Indah.

“Karena mengeluh sakit terus dan enggak sembuh-sembuh, anak saya akhirnya dirawat, udah satu hari dirawat,” ujarnya.

Ia menyayangkan tidak ada guru ataupun pihak sekolah yang menjenguk putrinya.

“Libur iya, tapi menjenguk tidak ada,” tegasnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung, Muhtadi Arsyad Tumenggung, menyebut kasus keracunan ini terjadi di SDN 2 Sukabumi, SMPN 31 Bandar Lampung, dan SD di Campang Raya.

“Total ada 247 siswa yang mengalami gejala keracunan, 12 di antaranya harus dirawat di rumah sakit dan puskesmas. Alhamdulillah saat ini kondisi mereka semakin membaik,” jelas Muhtadi.

Dari hasil uji laboratorium, ditemukan bakteri Escherichia coli (E.coli) pada air yang digunakan dapur penyedia MBG di wilayah Tirtayasa. Inspeksi juga mendapati sejumlah pelanggaran standar kebersihan di dapur tersebut.

“Ruang penyimpanan dan area pembuatan makanan tidak memenuhi syarat kebersihan. Karena itu, dapur MBG tersebut kami hentikan sementara sampai benar-benar steril,” tegas Muhtadi.

Wakil Wali Kota Bandar Lampung, Deddy Amarullah, menyampaikan keprihatinannya atas kejadian ini.

“Mudah-mudahan di kemudian hari tidak terulang lagi. Namanya makanan bergizi harus higienis, agar anak-anak terjamin keselamatannya,” kata Deddy.

Sementara itu, Kabid Pendidikan Dasar Disdikbud Kota Bandar Lampung, Mulyadi Syukri, memastikan distribusi makanan dari dapur MBG yang bermasalah telah dihentikan.

“Kami menunggu hasil pemeriksaan dari BBPOM. Sementara distribusi dari dapur itu dihentikan,” ujarnya.

Pemerintah Kota bersama dinas terkait kini melakukan evaluasi menyeluruh agar program Makanan Bergizi Gratis (MBG) tetap berjalan dengan standar higienis, sehingga tidak lagi membahayakan kesehatan siswa. (*)

Example 300250
Example 120x600