LBTV Media – Pemerintah Provinsi Lampung menargetkan lahirnya desa-desa mandiri, inklusif, dan produktif melalui Program Desaku Maju.
Program ini digagas sebagai strategi pembangunan desa yang tidak hanya berfokus pada pemerataan infrastruktur, tetapi juga menjadikan desa sebagai motor penggerak ekonomi daerah.
Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, mengatakan Desaku Maju menitikberatkan pada tiga aspek utama, yakni penguatan data desa, pembangunan infrastruktur, serta optimalisasi peran badan usaha milik desa (BUMDes), koperasi, dan kelompok tani.
“Desa harus inklusif, mandiri, dan inovatif. Dukungan data yang kuat, akses pembiayaan luas, dan pelatihan vokasi berbasis potensi lokal menjadi kunci,” kata Mirza saat memimpin rapat evaluasi dan fasilitasi Program Desaku Maju di Mahan Agung, Minggu (7/9/2025).
Menurut Mirza, percepatan pembangunan desa membutuhkan kolaborasi lintas sektor. Karena itu, Pemprov Lampung menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, lembaga desa, dan dunia usaha.
“Keterpaduan itu diharapkan mempercepat pengembangan potensi desa sekaligus membuka lapangan kerja baru,” ujarnya.
Program Desaku Maju diarahkan untuk melahirkan desa berdaya saing, dengan basis ekonomi kerakyatan yang kuat.
Pemerintah Provinsi Lampung menilai, jika desa memiliki kemandirian ekonomi, maka pertumbuhan daerah secara keseluruhan akan lebih cepat tercapai.
Dengan langkah tersebut, Pemprov Lampung menargetkan Program Desaku Maju mampu menciptakan desa-desa yang tidak hanya maju secara infrastruktur, tetapi juga produktif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Harapan kita, dari desa yang mandiri dan berdaya saing, akan lahir masyarakat yang lebih sejahtera, berdaya, dan memiliki kesempatan kerja yang lebih luas,” pungkas Mirza. (*)