LBTV Media – Puluhan tenaga honorer dari berbagai kabupaten/kota di Provinsi Lampung menggelar aksi di depan Gedung DPRD Lampung, Rabu (10/9/2025).
Mereka menuntut kejelasan status serta formasi pengangkatan menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Salah satu peserta aksi, Novita Butar Butar, tenaga kependidikan (tendik) dari SMA Negeri 1 Sungkai Bunga Mayang, mengaku kecewa setelah 13 tahun mengabdi tanpa kepastian.
“Tujuan kami ke sini meminta kepastian status, khususnya honorer tenaga kependidikan. Ada yang sudah belasan bahkan lebih dari 20 tahun kerja, tapi masa depan kami tidak jelas,” kata Novita.
Ia menambahkan, meski beban kerja honorer cukup besar, gaji yang diterima sangat kecil. Menurutnya, perhatian pemerintah lebih banyak tertuju pada formasi guru, sementara tendik dan honorer non-guru kerap diabaikan.
“Tuntutan kami besar, pekerjaan banyak, tapi gaji kecil dan masa depan tidak ada. Kami ingin regulasi yang berpihak ke kami,” tegasnya.
Dalam aksi tersebut, para honorer menyampaikan tiga tuntutan utama. Pertama, perubahan regulasi yang berpihak pada tenaga honorer non-guru.
Kedua, meminta prioritas jika tetap diusulkan sebagai pegawai paruh waktu atau saat mengikuti tes PPPK tahun depan. Ketiga, adanya formasi khusus bagi honorer yang sudah ikut seleksi PPPK 2024.
Aksi ini diikuti oleh tenaga honorer dari berbagai daerah, mulai dari Lampung Utara hingga Way Kanan. Mereka berharap DPRD Lampung dapat menyampaikan langsung aspirasi ini ke pemerintah provinsi maupun pusat. (*)
