LBTV Media – Peristiwa mengejutkan terjadi di sebuah masjid di kawasan Garuntang, Kecamatan Bumi Waras, Bandar Lampung.
Seorang wanita berinisial T (22) menjadi korban kekerasan dan pelecehan saat sedang melaksanakan salat Zuhur pada Jumat siang (31/10/2025).
Dalam rekaman CCTV yang beredar, tampak korban tengah khusyuk melaksanakan ibadah salat.
Namun tiba-tiba, seorang pria mengenakan celana pendek dan penutup wajah masuk dari pintu belakang masjid.
Pelaku langsung menyerang korban dari belakang saat sedang sujud.
Korban berusaha melawan, namun pelaku justru memukulinya berkali-kali hingga wajah korban mengalami luka dan memar.
Teriakan korban membuat jamaah lain datang membantu, hingga pelaku akhirnya melarikan diri.
Tak lama kemudian, pelaku berhasil diamankan oleh warga sekitar dan diserahkan ke pihak kepolisian.
Kapolsek Teluk Betung Selatan, AKP Galih Ramadhan Hariomursid, membenarkan peristiwa tersebut.
Menurutnya, pelaku berinisial TH (23), warga Garuntang, telah diamankan dan sedang menjalani pemeriksaan.
“Benar, pelaku tindak pidana perbuatan cabul di masjid telah diamankan warga di Kelurahan Garuntang, Kecamatan Bumi Waras,” ujar Galih, Sabtu (1/11/2025).
Dari hasil pemeriksaan sementara, pelaku mengaku menyukai korban, namun tidak saling mengenal sebelumnya.
“Pelaku ini mengaku suka dengan korban, tapi tidak kenal siapa korban sebenarnya,” tambahnya.
Paman korban, Fredi, mengatakan kejadian berlangsung sangat cepat saat masjid dalam keadaan sepi.
Pelaku datang dari arah belakang dan langsung menduduki korban yang sedang sujud.
“Korban sempat berontak dan berteriak. Pelaku memukuli korban berkali-kali hingga menyebabkan luka di wajah. Waktu ada ibu-ibu datang, pelaku langsung kabur,” kata Fredi.
Akibat peristiwa itu, korban mengalami luka di bagian wajah serta trauma mendalam.
Keluarga korban berharap pelaku dijatuhi hukuman seberat-beratnya, mengingat perbuatan itu dilakukan di rumah ibadah yang seharusnya menjadi tempat paling aman.
Polsek Teluk Betung Selatan masih melakukan pemeriksaan terhadap pelaku, termasuk mendalami motif dan kondisi kejiwaannya.
Sementara korban mendapatkan pendampingan medis dan psikologis. (*)
