LBTV Media – Anggota Komisi I DPR RI, Desy Ratnasari, menekankan pentingnya kerja sama antara Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) dan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) dalam upaya memperkuat ketahanan nasional melalui pendidikan.
Demikian disampaikan Desy Ratnasari dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi I DPR RI bersama Gubernur Lemhannas pada Kamis, (13/2/2025).
Menurut Desy, ketahanan nasional tidak hanya berkaitan dengan aspek teknis pertahanan, tetapi juga dengan bagaimana membangun karakter dan kesadaran kebangsaan sejak dini.
Ia mengapresiasi program Lemhannas Goes to Campus dan pelatihan Training of Trainers (TOT) yang telah dilakukan, tetapi menekankan bahwa cakupan program ini perlu diperluas ke jenjang pendidikan yang lebih dasar.
“Saat ini, di daerah pemilihan saya, banyak mahasiswa yang kurang memahami Pancasila secara mendalam. Mereka tahu butir-butir Pancasila, tetapi belum tentu memahami bagaimana mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari,” ungkap Desy.
Ia membandingkan kondisi saat ini dengan masa ketika dirinya masih bersekolah, di mana sertifikat Pendidikan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4) menjadi syarat kelulusan.
Hal ini, menurutnya, berperan besar dalam membentuk pemahaman dan perilaku berdasarkan nilai-nilai kebangsaan.
Oleh karena itu, Desy mengusulkan agar Lemhannas memperkuat kolaborasi dengan Kementerian Dikdasmen, termasuk hingga tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
“Kolaborasi ini penting agar anak-anak sejak dini memahami sejarah bangsa, mengenal para pahlawan, serta menumbuhkan kebanggaan sebagai bagian dari bangsa Indonesia,” tegasnya.
Ia juga menyoroti pentingnya penyesuaian metode pengajaran agar sesuai dengan pola pikir dan gaya hidup generasi muda saat ini.
“Pengenalan sejarah dan nilai-nilai kebangsaan harus dikemas dengan cara yang relevan agar tidak ditinggalkan oleh generasi muda,” tambahnya.
Desy menegaskan bahwa dengan memperkuat pendidikan kebangsaan sejak usia dini, Indonesia dapat membentuk karakter anak bangsa yang siap menjadi pemimpin masa depan dengan wawasan kebangsaan yang kuat.
“Ini adalah investasi jangka panjang bagi ketahanan nasional kita,” pungkasnya. (*)