LBTV Media – Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal resmi menyampaikan aspirasi ribuan massa aksi Aliansi Lampung Melawan kepada Ketua DPR RI Puan Maharani dengan tembusan langsung ke Presiden Prabowo Subianto..
Aspirasi tersebut dituangkan dalam surat bernomor 400/1446/06/2025 yang bersifat penting, ditandatangani serta dibubuhi cap resmi Gubernur Mirza pada Senin (1/9/2025), bertepatan dengan aksi unjuk rasa di halaman DPRD Lampung.
Dalam suratnya, Gubernur Mirza melaporkan bahwa aksi yang diikuti sekitar 4.000 mahasiswa dan gabungan masyarakat berlangsung tertib, aman, dan tanpa kerusuhan.
Adapun sejumlah tuntutan yang disampaikan massa, di antaranya:
- Mendesak DPR segera mengesahkan RUU Perampasan Aset.
- Mendesak DPR melakukan pemotongan tunjangan dan gaji DPR serta berhenti menggunakan pajak rakyat untuk menekan rakyat.
- Meminta Presiden Prabowo Subianto memecat menteri-menteri bermasalah.
- Mendesak para ketua partai memecat kader bermasalah yang menempati posisi legislatif maupun eksekutif.
- Menuntut Kapolri turun dari jabatannya serta dilakukan reformasi total di tubuh Polri dan Polda Lampung, sekaligus menuntut keadilan bagi almarhum Affan Kurniawan.
- Menolak efisiensi di sektor pendidikan dan kesehatan.
- Mendesak peningkatan kualitas gaji guru dan dosen.
- Mendesak pembebasan lahan Anak Tuha.
- Menolak pengesahan RUU KUHAP.
- Meminta Menteri ATR/BPN segera melakukan reformasi agraria di Lampung, mengukur ulang lahan PT Sugar Group Companies (SGC), dan membebaskan lahan Anak Tuha.
Dalam surat tersebut, disebutkan bahwa seluruh tuntutan telah diterima langsung oleh Gubernur Lampung bersama Pangdam II/Sriwijaya, Kapolda Lampung, Kajati Lampung, serta Ketua dan anggota DPRD Lampung.
Aspirasi kemudian diteruskan kepada Ketua DPR RI untuk menjadi bahan pertimbangan lebih lanjut, dengan tembusan kepada Presiden RI Prabowo Subianto di Jakarta.
Sebelumnya, ribuan mahasiswa dari berbagai elemen menggelar aksi di depan gerbang masuk komplek Kantor Gubernur dan DPRD Provinsi Lampung, Senin (1/9). Aksi tersebut berlangsung kondusif dan berakhir damai.
Meski sempat terjadi ketegangan, langkah Gubernur Rahmat Mirzani Djausal bersama jajaran Forkopimda menemui para demonstran menuai simpati. Ajakan Gubernur agar massa menenangkan suasana disambut baik.
Para pengunjuk rasa bahkan terlihat duduk bersama di jalan aspal, berdialog secara terbuka dan penuh kekeluargaan. Dengan sabar, Gubernur Mirza mendengarkan satu per satu aspirasi mahasiswa hingga suasana menjadi lebih cair. (*)
