LBTV Media – Upaya pencarian terhadap Bibit Raharjo (29), warga Negeri Katon, Kabupaten Pesawaran, yang dilaporkan hilang dan diduga tenggelam di aliran Sungai Way Sekampung, masih terus dilakukan hingga hari keempat, Selasa (24/6/2025).
Bibit terakhir kali terlihat pada Jumat (20/6/2025) saat mengendarai sepeda seorang diri di Dusun Trisnomaju 03.
Sepedanya kemudian ditemukan tergeletak di dekat kebun karet, sekitar 70 meter dari tepi sungai. Temuan itu menjadi titik awal pencarian yang terus berlangsung hingga saat ini.
Tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas Lampung, TNI, Polri, BPBD Pesawaran, relawan, dan warga setempat, bekerja siang malam menyisir area sungai dan daratan sekitar lokasi hilangnya korban.
Sejumlah perahu karet dikerahkan untuk menyusuri aliran sungai sejauh beberapa kilometer, sementara tim darat menyisir semak-semak dan rumpun bambu di sisi kanan dan kiri sungai.
Dantim Lapangan Basarnas Lampung, Rahmad, menjelaskan bahwa pada hari keempat pencarian dimulai sejak pukul 06.30 WIB setelah briefing seluruh unsur SAR di lapangan.
“Untuk hari ini, fokus pencarian diarahkan melalui jalur air menggunakan rubber boat sejauh kurang lebih delapan kilometer dari titik terakhir korban terlihat (Last Known Point/LKP). Tim juga tetap melakukan penyisiran darat di sepanjang tepi sungai,” ujar Rahmad di lokasi operasi.
Bibit Raharjo dilaporkan hilang sejak Sabtu (21/6/2025). Dugaan sementara, korban tenggelam saat berada di sekitar aliran sungai. Namun hingga kini, belum ada saksi mata yang dapat memastikan momen saat korban jatuh atau tenggelam.
Selama tiga hari sebelumnya, Tim SAR telah membagi kekuatan dalam dua Search and Rescue Unit (SRU).
SRU I bertugas menyisir sungai menggunakan perahu karet sejauh enam kilometer, sedangkan SRU II melakukan penyisiran jalur darat sejauh empat kilometer di kedua sisi sungai.
“Cuaca sempat menjadi kendala kemarin sore, sehingga pencarian dihentikan sementara pada pukul 16.00 WIB. Namun hari ini, pencarian kembali kami lanjutkan dengan cakupan area yang lebih luas,” tambah Rahmad.
Operasi pencarian ini melibatkan koordinasi intensif antar unsur SAR dan pihak keluarga korban, untuk menentukan titik-titik pencarian yang dianggap krusial. (*)