Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
NusantaraPeristiwa

Kebakaran Hebat di Penjaringan Jakarta Utara, 3.200 Warga Mengungsi

36
×

Kebakaran Hebat di Penjaringan Jakarta Utara, 3.200 Warga Mengungsi

Sebarkan artikel ini
Ratusan rumah warga yang dihuni ribuan orang di Kapuk Muara, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, yang terbakar Jumat (6/6/2025).
Example 468x60

LBTV Media – Kebakaran besar melanda kawasan padat penduduk di Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, pada Jumat (6/6/2025). Api melahap sekitar 3 hektare permukiman dan berdampak pada ribuan warga.

Menurut Kepala Seksi Operasional Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Utara Gatot Sulaiman, luas area yang terbakar mencapai 30.000 meter persegi, atau setara 3 hektare.

Example 300x600

“Pemadaman dimulai pada pukul 12.27 WIB dan dinyatakan selesai pada Sabtu (7/6) pukul 00.16 WIB,” jelas Gatot, Sabtu (7/6/2025).

Sebanyak 30 unit mobil pemadam dan 150 personel dikerahkan dalam operasi pemadaman yang berlangsung hampir 12 jam.

Petugas sempat mengalami kendala karena akses jalan sempit serta kebutuhan air yang sangat besar akibat luasnya area terdampak.

Ratusan Rumah Hangus, Kerugian Capai Miliaran

Dalam kejadian tersebut, sekitar 450 rumah dilaporkan hangus terbakar dan menyebabkan sedikitnya 750 kepala keluarga (KK) kehilangan tempat tinggal. Kerugian ditaksir mencapai lebih dari Rp 8 miliar.

Meski demikian, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Sebanyak 9 orang dari 4 KK berhasil diselamatkan oleh petugas.

Gatot mengungkapkan, penyebab kebakaran diduga berasal dari kompor gas di sebuah warung makan. Pemilik warteg tertidur saat sedang memasak, hingga akhirnya api menyebar dan membakar bangunan di sekitarnya.

“Pemilik warteg sedang memasak kemudian tertidur pulas, sehingga terjadi kebakaran,” ungkapnya.

3.200 Warga Mengungsi Saat Idul Adha

Ketua RW 04 Kapuk, Sudiono, menyebut sebanyak 3.200 jiwa dari 800 KK harus mengungsi akibat musibah kebakaran tersebut. Sebagian warga kini menempati tenda-tenda darurat yang disediakan oleh Pemprov DKI Jakarta.

“Para korban sudah mengungsi di beberapa tenda darurat dan lokasi pengungsian yang telah disiapkan,” ujarnya kepada Antara.

Salah satu warga, Muna (40), mengisahkan detik-detik saat api mulai membesar di sekitar rumahnya di RT 17. Kejadian berlangsung saat salat Jumat masih berlangsung di masjid.

“Awalnya saya kira cuma korsleting biasa, api kecil. Tapi pas keluar rumah, apinya sudah besar. Saya langsung bangunin anak-anak dan keluar,” tutur Muna.

Muna hanya sempat menyelamatkan beberapa dokumen penting seperti ijazah dan kartu keluarga. Warung miliknya dan seluruh isi lantai dasar rumah ludes terbakar. Ia kini kebingungan harus tinggal di mana setelah kehilangan tempat tinggalnya.

Bangunan semi permanen di atas tanah rawa mempercepat penyebaran api. Kondisi lingkungan yang padat juga menyulitkan proses evakuasi dan pemadaman. (*)

Example 300250
Example 120x600