Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
LampungPeristiwa

Ketua PWM Lampung Ajak Eks-JI Mantapkan Komitmen NKRI

63
×

Ketua PWM Lampung Ajak Eks-JI Mantapkan Komitmen NKRI

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

LBTV Media – Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Lampung, Prof. Dr. H. Sudarman, M.A., menjadi salah satu narasumber dalam Diskusi Terbatas Transformasi Ideologi: Jalan Menuju Wasathiyah “Membangun Kesadaran Baru Ideologi Sehat & Moderat” yang digelar di Hotel Horison, Bandar Lampung, Senin (1/9/2025).

Acara yang diikuti 150 peserta eks-JI tersebut menghadirkan sejumlah tokoh, di antaranya Kombes Stialanri Kurniawan Setinggar (Kasatgaswil Densus 88 Lampung), Dr. KH. Erwinto, S.Ag., M.Kom.I. (Plt. Kepala Kanwil Kemenag Lampung), serta Ust. Ir. Parawijayanto (mantan Amir JI).

Example 300x600

Densus 88 Satgaswil Lampung mengapresiasi terselenggaranya forum ini dan mendorong peserta menjadikannya ruang dialog terbuka untuk memperkuat komitmen kebangsaan.

Sementara, salah satu narasumber utama adalah Prof. Dr. Hi. Sudarman, M.A., Ketua PW Muhammadiyah Lampung sekaligus guru besar UIN Raden Intan Lampung. Tokoh lintas agama ini dikenal menekuni studi agama-agama serta meneliti berbagai isu seperti radikalisme, perempuan dalam Islam dan Kristen, hingga konsep negara ideal menurut Al Farabi dan Agustinus.

Dalam paparannya, Sudarman menegaskan bahwa Indonesia adalah negara indah, zamrud khatulistiwa yang harus disyukuri dan dijaga bersama. Ia mengutip seorang tokoh Mesir yang menyebut Indonesia sebagai “sepenggal surga yang dilemparkan ke bumi.

“Sebagai muslim, kita bertanggung jawab menguatkan dan memberdayakan umat agar berkarakter wasathiyah. Artinya berpegang pada keadilan, kejujuran, dan mampu mengikuti dinamika masyarakat dengan penuh kearifan,” ujar Sudarman.

Lebih lanjut, Sudarman menekankan pandangan Muhammadiyah bahwa NKRI merupakan Darul Ahdi Wasyahadah. Pancasila adalah konsensus nasional yang wajib dijaga seluruh umat Islam. “Negara Pancasila adalah tempat bersaksi dan membuktikan diri dalam mengisi serta membangun kehidupan kebangsaan,” jelasnya.

Ia juga mengingatkan agar penyampaian aspirasi di ruang publik dilakukan secara arif dan bijaksana, bukan dengan kekerasan dan anarkisme yang bertentangan dengan ajaran Islam.

Sudarman juga memberikan penghargaan kepada TNI dan Polri yang berada di garda depan menjaga keamanan negara.

Ia berharap sinergi antara aparat dan masyarakat terus terjalin, sehingga tercipta suasana kondusif dan damai bagi seluruh rakyat Indonesia.

Di era disrupsi saat ini, Sudarman mengutip buku The Death of Expertise karya pakar ilmu sosial US Naval College. Fenomena banyak orang awam merasa lebih paham dibanding para pakar juga terjadi dalam bidang agama.

“Orang yang baru belajar agama merasa lebih alim dibanding kiai yang puluhan tahun mendalami ulumuddin. Karena itu, para ustadz harus beradaptasi dengan teknologi, berdakwah digital, dan memenuhi dunia maya dengan konten positif, khususnya Islam wasathiyah,” pungkasnya.(Rls/*)

Example 300250
Example 120x600