Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
NusantaraPeristiwa

Kisah Pilu, Ibu di Pandeglang Ditandu dan Naik Perahu 2 Jam Buat Melahirkan

311
×

Kisah Pilu, Ibu di Pandeglang Ditandu dan Naik Perahu 2 Jam Buat Melahirkan

Sebarkan artikel ini
Ibu hamil bernama Wiwin (29) warga Kampung Ciluluk, Desa Leuwibalang, Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang terpaksa harus ditandu melewati aliran sungai untuk melahirkan. Foto: Dok. Istimewa
Example 468x60

LBTV Media – Sebuah video viral di media sosial yang memperlihatkan perjuangan pilu seorang warga  di Kabupaten Pandeglang, Banten.

Dalam video tersebut tampak seorang ibu hamil yang hendak melahirkan dibawa menyusuri sungai menggunakan perahu, lalu ditandu menuju fasilitas kesehatan guna menjalani persalinan.

Example 300x600

Hal itu lantaran kondisi jalan dari kampungnya rusak parah sehingga tidak bisa diakses oleh kendaraan.

Peristiwa itu terjadi, pada Kamis (29/5/2025) pagi.

Ibu hamil tersebut diketahui bernama Wiwin (29) warga Kampung Ciluluk, Desa Leuwibalang, Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang.

Wiwin harus ditandu dan naik perahu kecil melewati aliran sungai saat hendak melahirkan.

Kisah itu diceritakan oleh Angga Permana, selaku warga setempat. Dia bersama warga lainnya turut membantu proses persalinan ke Puskesmas Cikeusik.

Angga Permana, mengatakan, Wiwin terpaksa ditandu lantaran akses dari rumahnya menuju tempat pelayanan kesehatan terdekat rusak parah dan membutuhkan jarak tempuh yang lama.

Sementara menurutnya, akses tercepat untuk membawa Wiwin menuju mobil ambulans yang akan membawanya ke rumah sakit hanya bisa dilakukan oleh perahu sampan.

“Iya, jadi itu mau melahirkan karena akses jalan yang rusak parah, jadi warga memilih menggunakan perahu sekitar 2 jam. Kalau pakai jalur darat itu bisa lebih dari 2 jam pokoknya,” kata Angga, Jumat ( 30/5/2025).

Angga mengatakan kondisi jalan di wilayahnya rusak parah, sehingga memaksa warga menggunakan perahu dengan estimasi perjalanan 2 jam. Hal itu dilakukan untuk memangkas waktu tempuh.

“Hendak melahirkan karena akses jalan yang rusak parah, warga menggunakan perahu sekitar 2 jam,” kata Angga, kepada wartawan.

Angga mengatakan warga juga menandu ibu hamil tersebut menggunakan sarung dan bambu. Ia mengatakan warga menandu sepanjang 200 meter menuju mobil ambulans milik puskesmas.

“Dan lanjut menggotongnya bersama bidan desa, dan ambulans puskesmas membantu menjemput di pertengahan jalan untuk dibawa ke puskesmas,” tambahnya.

Angga mengungkapkan hal seperti ini sering terjadi di wilayahnya. Sebab, kata Angga, kendaraan tidak mungkin membawa warga ke fasilitas kesehatan terdekat. Sebelumnya, dalam waktu yang berdekatan, seorang ibu juga ditandu setelah melahirkan.

“Ditandu sering banget,” kata Angga, yang juga merupakan tenaga kesehatan di desa.

Angga mengatakan, saat ini Wiwin sudah berada di puskesmas. Ia mengatakan proses persalinan sedang berjalan.

Bayi yang dilahirkan oleh Wiwin berjenis kelamin perempuan. Saat ini Wiwin dan anaknya dalam kondisi sehat.

“Alhmdulillah lahiran selamat di Puskesmas Cikeusik,” katanya. (*)

Example 300250
Example 120x600