LBTV Media – Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri menyatakan ledakan yang mengguncang permukiman di Pondok Cabe Ilir, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, pada Jumat (12/9/2025) dini hari, diduga berasal dari tabung gas ukuran 12 kilogram dan 5 kilogram.
Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 05.20 WIB itu menyebabkan 13 rumah rusak, lima di antaranya hancur berat.
Selain itu, 7 warga mengalami luka-luka, termasuk seorang bayi. Seorang korban dilaporkan mengalami luka bakar serius dan kini dirawat intensif di Rumah Sakit Hermina, Ciputat.
Tim Jibom Gegana Polda Metro Jaya yang dipimpin Kompol Nofriansyah menemukan sejumlah barang bukti di lokasi.
“Ditemukan regulator gas yang rusak dan dililit isolasi hitam, tabung gas ukuran 12 kilogram dalam keadaan kosong, serta tuas kompor pada posisi ‘on’. Tidak ada residu bahan peledak,” terang polisi.
Diduga ledakan terjadi karena gas bocor terakumulasi di ruangan tertutup, lalu tersulut percikan api sehingga menimbulkan ledakan dahsyat. Tim juga mencatat adanya jejak kebakaran pada sejumlah barang mudah terbakar di rumah yang terdampak.
Dansat Brimob Polda Metro Jaya, Kombes Pol Henik Maryanto, menyampaikan apresiasi atas kesigapan personel Gegana yang langsung diterjunkan ke lokasi. Ia mengingatkan masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam penggunaan tabung gas.
“Pastikan instalasi aman, jangan perbaiki sendiri bila rusak. Segera hubungi teknisi resmi agar tidak menimbulkan bahaya,” tegasnya.
Meski hasil penyelidikan menyebut sumber ledakan berasal dari tabung gas, sejumlah warga mengaku masih bingung. Mereka tidak mencium bau gas sebelum kejadian, bahkan tidak melihat api setelah ledakan.
Fatma (60), warga sekitar, menuturkan suara ledakan terdengar begitu keras hingga membuat rumah tetangganya ambruk.
“Sekitar pukul 5.20 pagi terdengar suara ‘bum’ besar. Getarannya terasa sekali. Saya lihat rumah tetangga sudah ambruk,” ujarnya.
Ia menduga ledakan bukan dari tabung gas. “Kalau kompor meledak pasti ada bau gas, ini tidak ada. Suaranya malah kayak dari atas, dari langit,” tambahnya.
Tohir (59), warga lainnya, juga merasakan getaran besar meski rumahnya berjarak sekitar 100 meter dari titik ledakan.
“Ledakannya sekali, besar. Tiga rumah ambruk, lainnya rusak ringan. Tapi belum tahu apa penyebabnya,” kata dia.
Sementara itu, warga bernama Dillah (28) yang tinggal 1 kilometer dari lokasi juga merasakan getaran kuat. “Suara sama geterannya kedengeran jelas, tetangga juga pada kaget semua,” ujarnya.
Ledakan yang terdengar hingga radius tiga kilometer ini masih menyisakan tanda tanya di kalangan warga. Polisi memastikan penyebab ledakan akibat kebocoran gas, namun ketiadaan bau gas dan api membuat sebagian warga ragu.
Saat ini polisi bersama Puslabfor Polri masih mendalami peristiwa yang menggemparkan warga Pamulang tersebut. (*)