LBTV Media – Skema seleksi beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) kembali mendapat sorotan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan DPR RI yang berlangsung di Gedung DPR RI pada Rabu (19/2/2025).
Anggota Komisi XI DPR RI, Andi Yuliani Paris, menyoroti ketimpangan akses beasiswa bagi calon penerima dari daerah, khususnya dosen perguruan tinggi swasta di tingkat kabupaten.
Menurut Andi Yuliani, banyak tenaga pendidik di daerah yang kesulitan memenuhi persyaratan beasiswa LPDP, terutama dalam hal skor IELTS.
“Mereka ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang S3, tetapi terkendala persyaratan bahasa yang tinggi. Padahal, jika diberikan afirmasi, mereka bisa berkontribusi besar bagi pengembangan kualitas pendidikan di daerah,” tegas anggota Fraksi PAN DPR RI itu.
Selain itu, ia menyoroti fenomena brain drain, di mana lulusan LPDP justru lebih memilih bekerja di luar negeri dibanding kembali ke Indonesia.
Ia mencontohkan banyak ahli perminyakan Indonesia yang kini bekerja di Qatar.
“Jika ini tidak diantisipasi, manfaat LPDP lebih banyak dinikmati negara lain daripada Indonesia,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Andi Yuliani juga menyinggung pemanfaatan dana abadi riset agar lebih diarahkan ke penelitian yang memiliki dampak ekonomi nyata, seperti rekayasa teknologi dan komersialisasi.
Ia menekankan pentingnya sinkronisasi antara penerima beasiswa LPDP dengan kebutuhan industri di dalam negeri.
Sebagai tindak lanjut, ia meminta LPDP untuk mengevaluasi kebijakan afirmasi agar lebih inklusif terhadap penerima dari luar Jawa dan memastikan manfaat beasiswa ini benar-benar berdampak bagi pembangunan daerah. (*)
