LBTV Media – Pergantian Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) menjadi perhatian banyak pihak, termasuk anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PAN, Okta Kumala Dewi.
Ia menekankan bahwa pemimpin baru TNI AL harus memiliki visi strategis dalam memperkuat pertahanan maritim nasional.
“Pergantian KSAL menjadi momen yang penting bagi Angkatan Laut kita. Di tengah tantangan keamanan yang berkembang, seorang pemimpin yang tangguh dan berpengalaman di posisi KSAL sangat diperlukan untuk memastikan kedaulatan pertahanan dan keamanan maritim Indonesia,” ujar Okta pada Rabu (26/2/2025).
Menurutnya, Indonesia sebagai negara kepulauan menghadapi berbagai tantangan di perairan, seperti ancaman pelanggaran wilayah, ilegal fishing, hingga penyelundupan. Oleh karena itu, kepemimpinan yang kuat di TNI AL menjadi kunci dalam menjaga kedaulatan maritim.
Selain itu, Okta juga mengapresiasi kepemimpinan Laksamana Madya Muhammad Ali selama menjabat sebagai KSAL.
Ia berharap pemimpin baru nantinya dapat melanjutkan dan meningkatkan prestasi yang telah dicapai.
“Beliau menjalankan tugasnya dengan gemilang dan memberikan kontribusi yang sangat baik bagi TNI AL. Kami berharap, KSAL baru yang nantinya akan menggantikan beliau dapat melanjutkan prestasi tersebut dan membawa TNI AL ke arah yang lebih baik,” katanya.
Terkait nama-nama yang beredar sebagai calon KSAL baru, seperti Laksamana Madya TNI Erwin S. Aldedharma dan Laksamana Madya TNI Irvansyah, Okta menilai keduanya memiliki kapabilitas yang mumpuni.
“Keduanya adalah putra terbaik bangsa yang telah menunjukkan dedikasi dan komitmen tinggi di bidang pertahanan dan keamanan laut kita. Rekam jejak dan pengalaman mereka di TNI AL tidak perlu diragukan lagi,” tuturnya.
Okta juga menegaskan bahwa pemilihan KSAL yang baru harus mempertimbangkan aspek profesionalisme dan kemampuan dalam menghadapi tantangan geopolitik global. Ia percaya Presiden Prabowo Subianto akan mengambil keputusan yang tepat demi kepentingan nasional.
“Kami percaya Presiden akan mempertimbangkan berbagai aspek, termasuk profesionalisme dan visi strategis, untuk memastikan bahwa pilihan ini dapat memperkuat pertahanan dan keamanan laut Indonesia,” tutupnya. (*)