Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Politik

Partai Golkar akan Evaluasi Kekalahan Hasil Pilkada 2024

88
×

Partai Golkar akan Evaluasi Kekalahan Hasil Pilkada 2024

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

LBTV Media – Ketua Umum  Partai Golkar Bahlil Lahadia  mengatakan partainya akan melakukan evaluasi hasil pemilihan kepala daerah atau pilkada 2024.

Sejumlah calon kepala daerah usungan partai Golkar yang mengalami kekalahan seperti Jakarta, Banten, dan Riau.

Example 300x600

“Ya namanya kontestasi politik, yang kalah jangan kecil hati, ini bagian dari proses. Tapi cukup jadi catatan. Ke depan Insyaa Allah, Golkar akan membuat strategi yang lebih baik,” kata Bahlil saat berpidato di acara refleksi akhir tahun 2024 dan outlook 2025 di Kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar, Kemanggisan, Jakarta Barat, Selasa, (31/12/2024).

Ia menambahkan kekalahan Golkar di beberapa daerah lain dalam Pilkada 2024 akan menjadi renungan dan evaluasi yang penting.

“Tapi jangan terlalu kata menyesal yang terlalu dalam. Karena kita harus maju terus untuk ke depan, tidak boleh mundur,” kata Bahlil.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral itu menyampaikan, jika target Golkar dalam pemenangan pilkada ialah 60 persen.

“Mungkin setelah hasil sengketa Mahkamah Konstitusi (MK) baru kami umumkan ya,” kata Bahlil.

Calon kepala daerah yang diusung Golkar mengalami kekalahan di beberapa wilayah.

Yang menjadi sorotan adalah di Jakarta, Banten, dan Riau.

Seperti diketahui, Golkar mengusung kadernya, Ridwan Kamil di pemilihan gubernur Jakarta.

Ridwan Kamil berpasangan dengan politikus PKS, Suswono. Pasangan ini bersaing dengan dua pasang calon lainnya yaitu, Dharma Pongrekun-Kun Wardhana yang maju lewat jalur independen, dan Pramono Anung-Rano Karno yang diusung PDI Perjuangan.

Hasilnya, Pramono Anung-Rano Karno unggul dengan perolehan suara 635.170, sedangkan Ridwan Kamil-Suswono mendapat suara 535.613. Adapun calon independen Dharma-Kun mendapat 136.935 suara.

Di Jakarta, Golkar berkoalisi dengan partai pendukung Prabowo di Koalisi Indonesia Maju atau KIM plus.

Meski didukung koalisi gemuk, mesin partai koalisi tak bisa memenangkan mantan Gubernur Jawa Barat itu.

Sedangkah di Banten, Golkar yang mengusung kadernya Airin Rachmi Diany berpasangan dengan politikus PDIP Ade Sumardi.

Meski dalam beberapa survei, pasangan ini menang, namun setelah pencoblosan, Airin-Ade kalah dari rivalnya yang merupakan jagoan Partai Gerindra, Andra Soni-Dimyati Natakusuma. (*)

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *