LBTV Media – Kecelakaan maut terjadi di Gerbang Tol (GT) Ciawi arah Bogor-Jakarta di Kelurahan Katulampa, Kota Bogor, Jawa Barat, pada Selasa (4/2/2025) malam sekira pukul 23.30 WIB.
Kecelakaan ini mengakibatkan 19 orang menjadi korban, delapan di antaranya tewas dan sebelas lainnya mengalami luka-luka.
Saat kecelakaan terjadi kondisi di lokasi begitu kacau. Mayat tergeletak di badan jalan, darah berceceran hingga kendaraan dan gerbang tol yang mengalami kerusakan. Suasana makin terasa tegang karena sirene terdengar saling bersahutan.
Korban luka langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat. Jelang pagi, proses evakuasi korban selesai. Gerbang tol juga sudah dibuka kembali sebagian.
Dari video dan foto yang beredar, tampak kondisi diduga truk sudah remuk. Kaca pecah, penyok dan tanda-tanda bekas terbakar. Tampak petugas Dishub sedang mendata truk nahas itu.
Pada foto lainnya, sejumlah mobil tampak sudah remuk tak berbentuk. Sudah tak dikenali jenis dan merek mobil karena bagian bodi sudah terpotong-potong.
Polisi tampak mengecek bagian mobil-mobil tersebut. Truk dan deretan mobil rusak itu diparkir di kantor unit laka PJR Tol Jagorawi.
Terpisah, Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin tampak menjenguk korban kecelakaan beruntun di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ciawi, Kabupaten Bogor, Rabu (5/2/2025).
Ia menyampaikan duka mendalam berkaitan dengan tragedi tersebut.
“Kami atas nama Pemda Provinsi Jawa Barat turut berdukacita atas meninggalnya delapan korban dalam kecelakaan ini. Semoga mereka mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan. Kami juga mendoakan agar korban luka-luka segera pulih dan dapat berkumpul kembali dengan keluarga,” ujarnya.
Lima korban dengan kategori luka ringan dan sedang sudah diperbolehkan pulang.
Sedangkan 6 korban lainnya masih menjalani perawatan di RSUD Ciawi. Ia memastikan bahwa seluruh biaya pengobatan korban ditanggung oleh Jasa Raharja.
Instruksi tegas diberikan kepada Direktur RSUD Ciawi untuk memberikan pelayanan terbaik bagi korban yang masih dirawat.
“Saya yakin RSUD Ciawi memiliki fasilitas yang memadai sehingga korban tidak perlu dirujuk ke rumah sakit lain. Semua peralatan tersedia dan saya percaya pihak rumah sakit akan memberikan perawatan terbaik,” tegasnya.
Selain itu, Pemdaprov Jabar dan Pemda Kabupaten Bogor berjanji menanggung biaya pemulangan jenazah korban. Namun, hingga saat ini, identifikasi korban masih berlangsung.
“Dua korban baru bisa dipastikan identitasnya berdasarkan KTP atau SIM yang ditemukan di kantong mereka. Kami mengimbau keluarga yang merasa kehilangan anggota keluarganya untuk segera melaporkan ke Posko Antemortem DVI di RSUD Ciawi,” kata Bey. (*)
