LBTV Media – Ribuan massa dari berbagai elemen yang tergabung dalam Aliansi Lampung Melawan dijadwalkan menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor DPRD Provinsi Lampung, Senin (1/9/2025).
Aksi ini diperkirakan akan diikuti sekitar 4.000 orang dan dimulai sejak pukul 09.00 WIB.
Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, menyatakan dukungannya terhadap semangat mahasiswa dan masyarakat yang hendak menyampaikan aspirasi.
“Kami mendukung semangat adik-adik mahasiswa yang akan menyuarakan aspirasinya,” ujar Mirza, Minggu (31/8/2025).
Mirza mengimbau agar aksi berlangsung tertib dan damai. Ia menyebut mahasiswa Lampung sejak dulu dikenal mampu menjaga ketertiban saat menyampaikan pendapat.
“Bahkan ulama juga banyak yang mendukung. Kita doakan bersama agar aksi berjalan lancar,” tegasnya.
Gubernur juga menambahkan, Pemprov Lampung akan menggelar salawat bersama sebagai bentuk doa agar situasi tetap kondusif. Ia meminta dukungan aparat TNI-Polri agar pengamanan berjalan baik dan massa terhindar dari tindakan anarkis.
Panglima Kodam XXI/Radin Inten, Mayjen TNI Kristomei Sianturi, mengingatkan pentingnya menjaga ketertiban dalam berdemokrasi.
“Mari bersama-sama menjaga kondusifitas. Damai itu indah, kita boleh menyuarakan demokrasi tanpa harus anarkis dan menimbulkan korban,” ujarnya.
Kristomei optimistis masyarakat Lampung tidak mudah terprovokasi.
“Saya yakin, bukan sifat masyarakat Lampung untuk membuat keonaran, membakar, atau merusak. Justru kita harus menjaga pembangunan tetap berjalan,” tegasnya.
Senada, Kapolda Lampung, Irjen Pol Helmy Santika, juga mengimbau agar demonstrasi berlangsung damai dan tidak mengganggu ketertiban umum.
“Silakan sampaikan aspirasi, itu hak yang dijamin konstitusi. Tapi mari kita lakukan dengan cara-cara yang tertib, damai, dan tidak menimbulkan keresahan,” kata Helmy.
Sehari sebelum aksi, Pemerintah Provinsi Lampung bersama Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) menggelar doa bersama dan istighosah di dalam Kantor DPRD Provinsi Lampung, Minggu (31/8/2025).
Acara lintas agama itu dipimpin KH Ihya Ulumuddin dari Pondok Pesantren Madarijul Ulum, Bandar Lampung, bersama sejumlah pemuka agama dari berbagai keyakinan.
Dalam sambutannya, Gubernur Rahmat Mirzani menegaskan pentingnya menjaga persatuan di tengah dinamika politik dan aspirasi publik.
“Doa bersama ini menjadi cara menyatukan hati demi menjaga kedamaian di Lampung. Aspirasi masyarakat adalah bagian dari iklim demokrasi, tapi semua pihak perlu menjaga suasana aman dan kondusif demi keutuhan bangsa,” ucapnya.
Selain mendoakan keselamatan Lampung, doa bersama tersebut juga ditujukan untuk korban sejumlah peristiwa nasional yang terjadi dalam sepekan terakhir. (*)