LBTV Media – Penjabat (Pj) Gubernur Lampung Samsudin mengatakan perlu adanya revitalisasi rice milling plant (RMP) milik pemerintah untuk mendukung swasembada pangan di daerah.
“Di Lampung tepatnya di kawasan transmigrasi terdapat tiga rice milling plant yang sudah dibangun oleh pemerintah dengan kapasitas 10 ton per jam,” ujar Samsudin, Sabtu (4/1/2025).
Ia mengatakan ketiga RMP tersebut saat ini sedang tidak beroperasi, karena biaya operasionalnya sangat tinggi dan pengelola tidak mampu memenuhi biaya operasional yang dibutuhkan.
“Sehingga kami mengusulkan untuk ada kegiatan revitalisasi rice milling plant tersebut. Sekaligus ada kegiatan penguatan kelembagaan pengelolaan, agar rice milling plant tersebut dapat dimanfaatkan kembali untuk penyediaan ketahanan pangan,” katanya.
Dia menjelaskan ketiga RMP yang dibangun oleh pemerintah itu ada di Desa Wonosari, Kecamatan Mesuji Timur, Kabupaten Mesuji dengan luasan pabrik mencapai 800 meter persegi dan luas gudang 900 meter persegi.
“Rice milling plant selanjutnya ada di Desa Andalas Cermin, Kecamatan Rawa Pitu, Kabupaten Tulangbawang dengan luas pabrik 2.500 meter persegi dan luas gudang 7.500 meter persegi,” terangnya.
Kemudian RMP ketiga ada di Desa Nuar Maju, Kecamatan Buay Bahuga, Kabupaten Way Kanan dengan luas pabrik 600 meter persegi.
“Dengan adanya revitalisasi serta penguatan kelembagaan terhadap rice milling plant yang sudah dibangun oleh pemerintah. Diharapkan dapat mendukung pencapaian swasembada pangan di daerah dengan cepat,” katanya. (*)