LBTV Media – Polres Lampung Selatan menyalurkan bantuan kepada warga terdampak banjir di Kecamatan Sragi, pada Selasa (28/1/2025).
Bantuan diserahkan secara langsung oleh Kapolres Lampung Selatan, AKBP Yusriandi Yusrin, kepada Kepala Desa Bandar Agung, Sapriyadi, yang didampingi Kepala Dinas Sosial Lampung Selatan, Fuji Sukamto.
Bantuan ini disalurkan langsung ke beberapa posko pengungsian di Dusun Umbul Besar RT 02, RT 03, RT 04, dan Dusun Bunut Utara, Desa Bandar Agung.
Bantuan yang diberikan meliputi kebutuhan pokok seperti beras sebanyak 300 kg, mie instan 15 dus, minyak goreng 5 dus, susu kental manis 1 dus, kopi sachet 2 dus, telur ayam 27 papan, serta snack dan roti sebanyak 15 dus.
Selanjutnya, bantuan didistribusikan ke masing-masing posko pengungsian dengan bantuan kepala dusun setempat.
Selain memberikan bantuan, suasana pengungsian juga terasa lebih hangat dengan kehadiran polisi wanita (Polwan) dari Polres Lampung Selatan.
Para Polwan menyapa dan menghibur anak-anak di pengungsian dengan membagikan bingkisan makanan ringan. Suasana ceria pun tercipta ketika anak-anak larut dalam permainan dan canda bersama para Polwan.
“Kami berharap bantuan ini tidak hanya meringankan beban warga secara material, tetapi juga memberikan dukungan moral agar mereka tetap semangat dalam menghadapi cobaan ini,” ujar Kapolres Lampung Selatan.
Warga yang menerima bantuan mengungkapkan rasa syukur atas perhatian dan bantuan yang diberikan.
“Alhamdulillah, bantuan ini sangat membantu kami yang sedang kesulitan,” kata salah seorang ibu sambil menggendong anaknya.
Dengan adanya bantuan ini, masyarakat yang terdampak diharapkan dapat segera bangkit dan kembali menjalani kehidupan seperti biasa.
Kehadiran Polwan juga menjadi penyemangat bagi para pengungsi, terutama anak-anak, untuk tetap kuat dan optimis di tengah bencana.
Diketahui, akibat naiknya air Sungai Kuala Sekampung menyebabkan banjir besar melanda Kecamatan Sragi, Kabupaten Lampung Selatan.
Ratusan warga terdampak bencana ini terpaksa mengungsi ke lokasi pengungsian sementara, seperti tenda darurat, sekolah, dan mushola.
Sebanyak 78 kepala keluarga (KK) atau 318 jiwa harus meninggalkan rumah mereka akibat bencana ini. (*)