LBTV Media – Ratusan guru honorer dan tenaga teknis di Kabupaten Lampung Tengah menggelar demo di depan Kantor DPRD setempat, Senin (13/1/2025).
Dalam aksinya, mereka menuntut kejelasan nasib mereka yang tak kunjung jelas. Selain mereka juga protes karena merasa jadi korban janji pemerintah dengan status pekerjaan yang belum penuh waktu dan gaji Rp 300 ribu per bulan.
Raida Julia Zelly selaku guru honorer yang ikut unjuk rasa dari Kecamatan Way Pengubuan mengatakan, dirinya dan ratusan guru honorer di Lampung Tengah melakukan aksi protes dengan berjalan kaki dari komplek kantor Pemda hingga ke Kantor DPRD Lampung Tengah.
Dia mengatakan, seluruh guru honorer yang ikut aksi unjuk rasa adalah mereka yang sudah mengikuti tes PPPK tahap I dan berstatus kode R2 dan R3.
“Tuntutan kami yang pertama meminta seluruh honorer yang ikut seleksi tahap I yang sudah berstatus R2 dan R3 diangkat sebagai PPPK penuh waktu dan standar minimal gaji kami Rp 2 juta, atau setidaknya UMR,” katanya.
Julia mengatakan, meskipun honorer yang mendapatkan kode R2 dan R3 paruh waktu sudah mendapatkan NIP, namun tidak ada yang berubah dengan gaji mereka.
Dia dan semua tenaga guru honorer R2 dan R3 ber-NIP di Lampung Tengah mengaku sampai saat ini masih diupah Rp 300 ribu per bulan
Selain mengeluhkan status dan tunjangan yang tidak pasti, Julia juga menyebut bahwa banyak “siluman” yang ikut tes PPPK.
“Banyak siluman yang lolos PPPK padahal cuma mengabdi 1-2 tahun saja, sedangkan kami-kami ini yang sudah bertahun-tahun justru yang paling banyak gugur dalam tes,” katanya.
Julia pun mengaku bisa memastikan hal itu melalui data riwayat pengabdian mengajar, dia melihat banyak peserta guru honorer pemula yang lolos tanpa repot mengabdi sekian lama.
Supriyadi selaku ketua pelaksana adalah meminta agar tenaga non ASN di Kabupaten Lampung Tengah yang sudah mengabdi selama lima tahun terus menurus tanpa putus, wajib diangkat menjadi ASN PPPK.
Demonstrasi ratusan guru honorer ini dikawal ratusan personil dari aparat kepolisian Polres Lampung Tengah.
Kapolres Lampung Tengah, AKBP Andik Purnomo Sigit, melalui Kabag Ops Kompol Edi Qorinas, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menerjunkan ratusan personel untuk mengawal dan mengamankan jalannya aksi ratusan tenaga honorer tersebut.
Dalam pengamanan ini, pihak kepolisian menggunakan pendekatan humanis serta mengedepankan pola preemtif dan preventif.
“Upaya ini bertujuan agar aksi unjuk rasa berjalan dengan aman dan damai serta tidak mengganggu ketertiban umum,” ujarnya. (*)