Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Bandar LampungHukumPeristiwa

Ratusan Massa Demo Maspolresta Bandar Lampung Soal Konflik Universitas Malahayati

193
×

Ratusan Massa Demo Maspolresta Bandar Lampung Soal Konflik Universitas Malahayati

Sebarkan artikel ini
Ratusan Masyarakat bersama mahasiswa yang tergabung didalam Aliansi Masyarakat Peduli Pendidikan Lampung (AMPPL) gelar aksi unjuk rasa di depan kantor Kepolisian Resor (Polresta) Bandar Lampung, Senin (14/04/2025).
Example 468x60

LBTV Media – Ratusan Masyarakat bersama mahasiswa yang tergabung didalam Aliansi Masyarakat Peduli Pendidikan Lampung (AMPPL) gelar aksi unjuk rasa di depan kantor Kepolisian Resor (Polresta) Bandar Lampung, Senin (14/04/2025).

Massa aksi terdiri dari mahasiswa, karyawan kampus serta wali dari mahasiswa yang mengenyam pendidikan tinggi di universitas malahayati.

Example 300x600

Menurut pantauan Saibumi, massa aksi berkumpul di lapangan saburai sekitar pukul 11.30 WIB kemudian pukul 12.30 WIB massa bergerak dengan berjalan kaki (longmarch) menuju titik aksi yaitu Mapolresta Bandar Lampung.

Setibanya di lokasi aksi, massa mulai secara bergantian berorasi dan sesekali menyanyikan lagu-lagu perjuangan.

Koordinator lapangan, Dimas Dwi Farizi mengatakan bahwa kedatangan AMPPL meggeruduk Polresta Bandar Lampung merupakan respon karena lambatnya proses hukum atas laporan terkait dugaan pemalsuan akta yayasan yang dilaporkan sejak bulan November 2024.

“Kami datang kesini dengan maksud menuntut kapolresta Bandar Lampung untuk bertindak tegas terhadap orang-orang yang diduga memalsukan akta yayasan, sebelumnya sudah kita ketahui bahwa terkait laporan ini sudah masuk sejak bulan November 2024, namun terkait perkembangan kasus kami nilai sangat lamban,”ujar Dimas dalam orasi politiknya.

Massa aksi menuturkan laporan polisi telah ada dengan nomor (LP/B/1601/XI/2024/SPKT/POLRESTA BANDAR LAMPUNG) serta barang bukti sudah diserahkan.

Oleh karena ini mereka mendesak Kapolres Bandar Lampung untuk menindak dan menetapkan tersangka dalam kasus dugaan pemalsuan dokumen tersebut.

Dimas juga menyampaikan jika persoalan laporan ini tidak segera diselesaikan oleh kepolisian, maka dampaknya akan luas. Civitas akademik akan terganggu karena suasana dan keadaan kisruh yang tidak bisa dihindari.

“Kapolresta harus memiliki sikap berpihak pada kepentingan mahasiswa, kepolisian harus berada ditengah-tengah, memastikan proses belajar mahasiswa tidak terganggu,”jelas Dimas.

Sementara itu, hadir pula dalam aksi perwakilan dari wali mahasiswa yang merasa resah atas konflik berkepanjangan terjadi di Universitas Malahayati.

“Saya orang tua, wali dari mahasiswa, anak saya bersekolah di Malahayati, saya berharap kepada kepolisian untuk bisa mengatasi persoalan yang ada di Malahayati. Saya khawatir dengan nasib anak saya ketika Malahayati ini kampusnya ditutup karena konflik ini,”ucap Elvis wali mahasiswa fakultas keperawatan.

Salah satu satuan kemanan (satpam) Univeritas Malahayati, Hadi menyampaikan dalam orasi politiknya ia dan puluhan rekan-rekannya sebagai satpam terancam dipecat secara sepihak.

“Bertahun-tahun saya bekerja mengabdikan diri ke kampus ke yayasan, datang paling awal dan pulang paling akhir bahkan saya tidak jarang bekerja di waktu libur karena saya bertanggung jawab atas keamanan kampus. Hari ini saya ikut demo karena saya merasa sebagai pekerja yang akan kena imbasnya,”kata Hadi.

Kemudian perwakilan mahasiswa, Kamal mengatakan bahwa mahasiswa akan berdiri bersama AMPPL karena mereka merasa aliansi ini secara nyata berpihak kepada mahasiswa.

“Dimanapun aksi yang akan dilakukan oleh kawan-kawan, kami akan terus siap sedia membersamainya, saya sebagai presiden mahasiswa univeristas Malahayati menegaskan jika dalam kurun waktu 7 hari tidak ada kejelasan terkait kasus ini maka kami akan datang dengan jumlah yang lebih besar. jika hari ini mahasiswa yang datang ada 300 orang, maka minggu depan kami akan turun dengan seluruh mahasiswa Malahayati,”tegas Kamal.

Kapolresta Bandar Lampung, Kombes Pol Alfret Jacob Tilukay saat menemui ratusan pengunjuk rasa

Kapolresta Pastikan Penanganan Perkara Universitas Malahayati Terus Berjalan

Menanggapi tuntutan itu, Kapolresta Bandar Lampung Kombes Alfret Jacob Tilukay memastikan penanganan perkara Universitas Malahayati terus berjalan.

“Hukum itu tidak bisa diintervensi apa pun. Penetapan tersangka ada prosesnya dan kami melakukan upaya penyidikan hingga mengumpulkan bahan keterangan supaya membuat terang perkara ini, dan kasus ini tetap berjalan,” kata Alfret di depan pendemo, Senin (14/4/2025).

“Polisi sudah mengumpulkan alat bukti baru. Tapi belum bisa menentukan tersangka. Ada prosesnya,” kata Alfret.

Kombes Pol Alfret juga menyebut bahwa laporan penyidikan itu sudah disampaikan dalam Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyidikan (SP2HP) kepada pelapor.

Namun hasil BAP yang dilakukan penyidik tidak bisa disampaikan secara terbuka kepada ratusan massa yang berunjuk rasa.

“Saya nggak bisa buka BAP itu di sini, karena hasil BAP hanya bisa dibuka di pengadilan. Saya sudah kirim SP2HP kepada pelapor. Jadi kalau mau tau gimana perkembangan kasusnya, silakan tanya sama pelapornya,” tegas Kapolresta.

Terkait konflik Universitas Malahayati antara Rusli Bintang dan Rosnati Syech dan anak-anaknya, Kombes Pol Alfret menyebut pihaknya sudah berupaya untuk melakukan mediasi.

“Saya ada di pihak mahasiswa. Semua tetap berjalan dan harus ada perwakilan negara yang mengurusi ini kalau buntu. Kami siap menindaklanjuti apa yang diinginkan massa aksi. Kami sebagai mediator dan semuanya ada prosesnya,” tutur dia. (*)

Example 300250
Example 120x600