LBTV Media – Duka mendalam menyelimuti Jasmini (53), warga RT 2 Pekon Sidodadi, Kecamatan Semaka, Kabupaten Tanggamus.
Baru dua hari ditinggal wafat suaminya, Yono, rumahnya justru ikut ambruk akibat guncangan gempa bumi Magnitudo 4,5 yang terjadi pada Jumat malam (26/9/2025).
Ironisnya, saat gempa terjadi, tenda tahlilan almarhum suaminya yang belum sempat dibongkar masih berdiri di depan rumah. Kondisi bangunan yang rapuh kini hanya menyisakan bagian depan rumah dan tenda tersebut.
“Tenda untuk tahlilan belum dibongkar, bahkan bunga di makam suaminya mungkin belum kering. Sekarang rumahnya porak-poranda karena gempa,” ungkap salah seorang warga setempat.
Jasmini menceritakan, saat gempa terjadi ia sedang berada di rumah bersama anak dan cucunya yang masih berusia satu tahun.
“Cucu saya sedang tidur di dekat saya. Tiba-tiba gempa terjadi, anak saya langsung mengambil cucu, menahan dengan badannya, lalu keluar rumah,” tuturnya lirih.
Dalam kepanikan, anak Jasmini sempat tertimpa genting di bagian punggung, namun ia memastikan seluruh keluarga berhasil selamat.
Kabar ini langsung memicu empati warga sekitar yang berbondong-bondong datang memberikan dukungan moral. Aparat Polsek Semaka bersama BPBD turun tangan membantu membersihkan puing-puing rumah.
Kapolsek Semaka AKP Sutarto menegaskan rumah Jasmini akan diperbaiki secara gotong royong.
“Polisi bersama BPBD turut bergabung membantu menurunkan genting dan atap. Selanjutnya rumah Jasmini akan diperbaiki secara gotong royong,” jelasnya.
Sambil menahan tangis, Jasmini berharap pemerintah dapat membantu agar rumahnya kembali layak huni.
“Saya berharap rumah saya mendapatkan perbaikan yang layak sehingga bisa kembali ditempati, karena saya tidak punya tempat lain,” harapnya.
11 Rumah Rusak di Kecamatan Semaka
Berdasarkan data Polsek Semaka, total kerusakan akibat gempa di Kecamatan Semaka mencapai 11 rumah, dengan rincian 3 rusak berat, 5 rusak sedang, dan 3 rusak ringan.
Kerusakan tersebar di 3 pekon: yakni Pekon Sidodadi: rumah Jasmini (53) – rusak berat; Kusni (32) – rusak sedang; Jumono (75) – rusak berat; Sumardi (74) – rusak sedang; Musripah (60) – rusak sedang; Darmo Sansuwito (66) – rusak ringan; Amaruddin Sakiman (61) – rusak sedang; Dasimin (42) – rusak sedang.
Pekon Karangrejo: rumah Misro (83) – rusak berat; Khoiru Anam (45) – rusak sedang.
Pekon Tugu Rejo: rumah Jeni (60) – rusak ringan; Legiman (45) – rusak ringan; Seneng Prasojo (50) – rusak sedang. (*)