LBTV Media – Seorang pria bernama Warsi (54), warga Desa Bumi Daya, Kecamatan Palas Lampung Selatan tewas setelah tertimpa pohon tumbang, pada Selasa (4/2/2025).
Amin, tetangga Warsi, mengatakan, saat itu korban sedang berada di kebun. Saat angin puting beliung muncul, korban berteduh di sebuah gubuk.
Seketika, sebuah pohon petai roboh dan menimpa gubuk tempat korban berteduh.
“Sebelum hujan deras tersebut Warsi bersama empat orang rekannya hendak menanam cabai. Tak lama kemudian hujan deras diserta angin puting beliung datang sekitar jam 4 sore kemarin,” ujarnya, Rabu (5/2/2025).
Ia menyebut saat itu korban bersama rekan-rekannya sempat berteduh di sebuah gubuk.
“Saat hujan deras disertai angin puting beliung tersebut korban dan teman-temannya sempat berteduh di sebuah gubuk. Namun mereka tidak menyadari ada pohon petai besar. Karena angin puting beliung, pohon petai tersebut roboh dan menimpa gubuk yang mereka tempati,” sambungnya.
Ia mengatakan, teman-teman korban berhasil menyelamatkan diri. Sementara korban bernasib nahas.
“Korban tidak sempat menyelamatkan diri. Sedangkan empat orang lainnya berhasil lari dan mengelak,” ujarnya.
Korban sempat dilarikan ke RSUD Bob Bazar Kalianda untuk mendapatkan perawatan intensif.
Namun, takdir berkata lain. Nyawa korban tidak sempat diselamatkan.
Sementara, angin kencang di Lampung Selatan juga merusak tujuh rumah yang ada di tiga kecamatan, yakni Kalianda, Jati Agung, dan Sidomulyo.
Kepala Pelaksana BPBD Lampung Selatan Ariswandi mengatakan, pihaknya masih mendata wilayah terdampak dan kerugian akibat angin kencang.
“Ada tiga kecamatan yang terdampak. Di Kecamatan Kalianda di Desa Merak Belantung dan Desa Banjarmanis. Di Kecamatan Sidomulyo di Desa Sidowaluyo. Kemudian di Kecamatan Jati Agung di Desa Margorejo,” ujarnya, Rabu (5/2/2025).
Ia menyebut, warga terdampak sangat membutuhkan bantuan berupa material bangunan.
Saat ini BPBD masih melakukan pendataan dan membantu membersihkan puing-puing bersama TNI/Polri dan warga. (*)